Perang Rusia Vs Ukraina

Putin Sudah Teken Dekrit Senjata Nuklir Berbasis Darat Siap Tempur

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dia seminggu lalu meneken dekrit penempatan sistem strategis berbasis darat dalam tugas tempur.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Net
Rudal ICBM Rusia y ang mampu membawa hulu ledak nuklir. 

Ia juga menyoroti perilaku AS, kekuatan yang memiliki pangkalan militer hampir di setiap sudut planet bumi.  

Karena itu semakin banyak sistem barat dikirim mendekati Rusia, kata Putin, Moskow akan mendorong ancaman itu menjauh dari negaranya.

Terhadap semua rencana barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang Putin menegaskan ia sudah tahu semuanya.

“Mereka bermaksud memindahkan konflik lokal ke fase konfrontasi global. Kami sudah memahaminya, dan kami berksi sesuai itu,” kata mantan perwira KGB di Jerman Timur ini.

Jet tempur Mikoyan MiG-31 membawa rudal penjelajah Kinzhal yang diklaim merupakan senjata hipersonik Rusia
Jet tempur Mikoyan MiG-31 membawa rudal penjelajah Kinzhal yang diklaim merupakan senjata hipersonik Rusia (TASS/Alexei Nikolsk)

Barat Biarkan Glorifikasi Neo-Nazi

Menurutnya barat tidak peduli apapun dan siapapun yang dipertaruhkan dalam peperangan melawan Rusia. Ia lalu menyinggung soal glorifikasi neo-Nazi di Ukraina.

“Baru-baru ini salah satu brigade Ukraina diberi nama Edelweis, nama yang pernah dipakai divisi Nazi Jerman yang berperan dalam deportasi Yahudi, eksekusi tawanan perang, eksekusi tawanan partisan Yigoslavia, Italia, Cekoslovakia, dan Yunani.

Di Angkatan Bersenjata Ukraina dan pengawal nasional Ukraina, banyak digunakan simbol-simbol insignia Nazi seperti Das Reich, Dead Head, Galicia dan unit-unit SS lainnya.   

Mengenai penduduk Donbass, Vladimir Putin menyatakan mereka telah menentukan masa depan, terlepas dari ancaman dan teror.

“Mereka memutuskan untuk tetap Bersama tanah air mereka (Rusia),” tegasnya merujuk hasil referendum di Donbas. Rakyat Donetsk dan Luganks  menyatakan bergabung Federasi Rusia.

Putin mengajak semua untuk mengingat baik-baik apa yang dilakukan kekuatan barat yang menipu Rusia lewat protokol Minsk 2014 dan 2015.

“Mereka sekarang tanpa rasa bersalah, bahkan bangga melakukan itu semua untuk mendorong kekuatannya mendekati Rusia,” kata Putin tanpa meneyebut Jerman dan Prancis sebagai aktor utamanya.

Putin pun menyinggung gagasan sebuah gereja di Inggris yang akan menjadikan gender Tuhan itu sebagai netral.

Putin lantas mengutip sebuah ayat di Alkitab, “Maafkan saya, Tuhan, mereka tidak tahu apa yang sedang diperbuat!”.

Menurutnya, elite barat juga ikut menjadi gila membawa jutaan orang ke bencana spiritual.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved