Berita DI Yogyakarta Hari Ini

NPC DIY Sosialisasi Cabor Taekwondo untuk Paralimpian

National Paralympic Committee (NPC) DIY menggelar sosialisasi cabang olahraga baru yakni blind judo dan para taekwondo. 

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi NPC DIY
Sosialisasi cabor baru NPC DIY. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - National Paralympic Committee (NPC) DIY menggelar sosialisasi cabang olahraga baru yakni blind judo dan para taekwondo. 

Kegiatan digelar di Yogyakarta Selasa-Rabu (7-8/2/2023) dan diikuti sekitar 50an orang peserta. 

Para peserta berasal dari perwakilan NPC Kabupaten dan Kota serta perwakilan dari Pengurus Daerah PJSI.

Selama pelaksanaan sosialisasi mereka mendapatkan materi berupa teori dan praktik langsung cabor tersebut.

Baca juga: NPC DIY Siapkan Kejurda 2023 untuk Pantau Perkembangan Paralimpian di Pelatda

“Dari hasil sosialisasi ini kami berharap semakin banyaknya informasi yang diterima teman-teman disabilitas maupun NPC Kabupaten dan Kota, sehingga kedepan bisa diproyeksikan menjadi cabor yang akan bisa dibina di DIY,” ujar Ketua Umum NPC DIY, Hariyanto, Sabtu (11/2/2023).

Selepas sosialisasi ini, NPC akan melihat antusiasme dari para peserta untuk kemudian digelar latihan bersama.

Kemudian dari latihan bersama itu pihaknya akan melihat atlet-atlet yang potensial untuk mewakili DIY di ajang Peparnas 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

“Kalau judo ini kan khusus teman-teman disabilitas netra, kalau kita sampaikan itu disabilitas yang terbanyak setelah daksa. Jadi banyak cabor yang bisa diikuti teman-teman netra, salah satunya blind judo ini,” ujar Hariyanto.

Sementara itu pelatih blind judo nasional, Dimas Aribowo mengatakan cabor ini potensial untuk dikembangkan di Yogyakarta .

Baca juga: NPC DIY Gelar Pelatihan Pelatih Lawn Bowls, Cabor yang Rencananya Dipertandingkan di Peparnas 2024

Karena di nasional sendiri baru Jawa Barat dan Papua yang mendominasi, sehingga persaingan belum begitu banyak.

“Di nasional saat ini didominasi pemain Jabar dan Papua, untuk daerah lain masih rata-rata masih imbang, ada peluang asalkan betul-betul latihan disiplin dan pelatih paham karakter tuna netra,” ujarnya.

Prestasi cabor ini sendiri di internasional menurut Dimas cukup bagus.

Berawal dari medali perak dan perunggu di Paralimpiade Tokyo lalu kemudian berhasil meraih poin di grand prix di Kazakhstan dan Jepang. 

Terakhir di ajang APG di Solo beberapa waktu lalu Indonesia sukses mengantongi sembilan emas, lima perak, dan tiga perunggu. Saat ini total ada 14 atlet blind judo yang masuk dalam Pelatnas.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved