Gempa Turki

Kelompk Teroris Suriah Halangi Bantuan Gempa dari Pemerintah Damaskus

Kelompok teroris HTS yang menguasai Greater Idlib di Suriah menghalangi masuknya bantuan untuk korban gempa dari pemerintah Damaskus.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Gambar yang diambil pada 1 Februari 2020 menunjukkan kendaraan militer Turki di pos observasi kota Saraqeb, timur Idlib, Suriah, di mana jalurnya mengarah ke persimpangan dekat kota tetangga Aleppo. 

TRIBUNJOGJA.COM, DAMASKUS – Kantor Perwakilan PBB di Suriah mengkonfirmasi kelompok teroris Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi al-Qaeda di Suriah menghalangi masuknya bantuan untuk korban gempa bumi.

Bantuan dari pemerintah Suriah di Damaskus dilarang masuk Provinsi Idlib yang dikuasai kelompok bersenjata proksi asing, termasuk Turki.

PBB tadinya memediasi usaha masuknya bantuan gempa dari pemerintah Damaskus untuk rakyatnya di Idlib.

Seorang juru bicara kantor bantuan kemanusiaan PBB mengatakan kepada kantor berita Reuters, Minggu (12/2/2023), ada masalah terkait persetujuan oleh HTS yang mengontrol wilayah Idlib.

Ketika gempa pertama kali melanda, pemerintah Damaskus segera mengumumkan kesiapannya untuk mengirimkan bantuan kepada para korban di Greater Idlib.

Baca juga: Pasukan Rusia dan Suriah Hancurkan Pos-pos Teroris di Greater Idlib

Baca juga: Provinsi Idlib Suriah Segera Kembali ke Kendali Pasukan Damaskus

Wilayah ini secara de facto berada di bawah kendali HTS dan beberapa kelompok teroris lainnya, termasuk diduduki pasukan Turki.

Menurut Reuters, sumber HTS di Greater Idlib mengatakan kelompok teroris itu tidak akan mengizinkan pengiriman apa pun dari bagian Suriah yang dikuasai pemerintah.

Bantuan hanya akan datang dari jalur Turki ke wilayah barat laut.

“Turki telah membuka semua jalan dan kami tidak akan membiarkan rezim memanfaatkan situasi untuk menunjukkan mereka membantu,” kata sumber itu.

Uni Emirat Arab, yang telah mengirimkan banyak bantuan kemanusiaan ke bagian-bagian yang dikuasai pemerintah yang terkena dampak di Suriah berusaha turut menengahi.

Aktivis pro-pemerintah Suriah mengatakan HTS meminta uang untuk mengizinkan bantuan ke Idlib Raya. Namun, ini masih harus dikonfirmasi.

PBB telah mengirim dua konvoi bantuan dari Turki ke Idlib Raya melalui persimpangan Bab al-Hawa.

Namun demikian, lebih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk membantu para korban di wilayah tersebut jika HTS mengizinkan bantuan dikirim langsung dari wilayah terdekat yang dikuasai pemerintah.

Pemandangan dari udara menunjukkan kota Ariha di pedesaan selatan Idlib. Beberapa minggu ke dalam gencatan senjata yang rapuh yang mulai berlaku ketika wabah koronavirus yang baru berubah menjadi pandemi
Pemandangan dari udara menunjukkan kota Ariha di pedesaan selatan Idlib. Beberapa minggu ke dalam gencatan senjata yang rapuh yang mulai berlaku ketika wabah koronavirus yang baru berubah menjadi pandemi (AAREF WATAD / AFP)

Ratusan dari sekitar 30.000 orang yang kehilangan nyawa dalam gempa Turki-Suriah tinggal di Idlib Raya. Sebagian besar korban berada di bagian utara dan timur kawasan itu.

Keputusan HTS untuk memblokir bantuan bagi korban gempa di Greater Idlib untuk tujuan politik atau keuangan mengungkap sifat radikal dan tidak manusiawi dari kelompok teroris haus kekuasaan itu.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved