Perang Rusia Vs Ukraina

Seymour Hersh Tolak Bersaksi di Parlemen Rusia Terkait Laporan Peledakan Nord Stream

Seymour Hersh, jurnalis kawakan penulis laporan mendalam AS ada di balik peledakan pipa Nord Stream menolak bersaksi di parlemen Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Insidestory.org
Seymour Hersh, jurnalis dan penulis investigatif Amerika menyebut AS di ballik peledakan jaringan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Jaringan itu menghubungkan secara langsung pasokan gas alam cair dari Rusia ke Jerman dan Eropa. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Seymour Hersh, jurnalis kawakan pemenang Hadiah Pulitzer menolak memberikan kesaksian terkait tulisannya di parlemen Rusia.

Ia menegaskan dirinya tidak berpolitik, hanya menulis cerita saja sebagai profesional. Tanggapan Hersh disampaikan lewat wartawan Sputnik yang menghubunginya.  

"Terima kasih banyak, tapi saya hanya mengerjakan ceritanya, bukan politiknya," kata Hersh pada Kamis (9/2/2023).

Ia ditanya apakah akan mempertimbangkan untuk bersaksi di depan parlemen Rusia terkait laporan panjangnya tentang operasi peledakan Nord Stream.

Anggota Duma, Sultan Khamzaev, kepada Sputnik mengatakan Hersh harus diundang ke majelis rendah parlemen Rusia untuk membahas lebih detail tentang laporannya.

Khamzaev juga mengatakan diskusi dapat dilanjutkan dalam kerangka komisi parlementer yang menyelidiki aktivitas AS terkait biolaboratorium di Ukraina.

Baca juga: AS di Balik Peledakan Nord Stream, Tulisan Lengkap Seymour Hersh - BAGIAN SATU

Baca juga: Peledakan Nord Stream di Laut Baltik oleh AS Libatkan Norwegia - BAGIAN DUA

Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat.
Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat. (Wikipedia Common)

Seymour Hersh dikenal reputasinya yang cemerlang dan ia pernah menulis cerita pemerintah AS  berbohong tentang pembunuhan Osama bin Laden.

Pada Rabu, Hersh menulis artikel investigasi yang menjelaskan secara rinci bagaimana penyelam laut dalam AS menanam bahan peledak di bawah tiga dari empat pipa Nord Stream Rusia.

Hersh menulis, berdasarkan informasi orang dalam dari sumber yang tahu, AS meledakkan bahan peledak dari jarak jauh pada 26 September 2022, atas perintah Presiden Joe Biden.

Hersh melaporkan bahan peledak ditanam selama latihan NATO di Laut Baltik musim panas lalu bersamaan Latihan militer NATO BALOPS 2022.

Norwegia memainkan peran kunci dalam membantu Amerika Serikat mengatur serangan dan menjaga angkatan laut Swedia dan Denmark buta akan operasi itu.

Seymour Hersh terkenal juga karena mengungkap pembantaian AS terhadap warga sipil Vietnam di My Lai.

Berikutnya ia mengungkap penyiksaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib di Irak yang diduduki pasukan AS.

Dalam beberapa tahun terakhir dia dikucilkan karena mempertanyakan garis kebijakan politik Washington atau Gedung Putih.

Komentator anti-perang terkemuka memuji karya Seymour Hersh karena mengungkap peran AS atas sabotase pipa gas Nord Stream.

"Lihat, itu Seymour Hersh. Reputasinya berbicara sendiri," kata mantan inspektur senjata PBB Scott Ritter kepada Sputnik.

"Ini adalah dinamit. Menurutku cerita ini punya kaki (dasar). Menurutku cerita ini akan menimbulkan banyak masalah bagi banyak orang di masa mendatang," kata pensiunan perwira Marinir AS ini.

Ritter mengatakan dia tidak terkejut dengan upaya media arus utama untuk mengabaikan cerita tersebut. Namun dia mengatakan Hersh tidak perlu khawatir untuk mempromosikannya.

"Saya rasa Anda tidak akan melihat Seymour Hersh di luar sana mencoba menjadi mucikari benda ini. Ia akan menjadi mucikari sendiri," kata pakar geopolitik militer ini.

Penulis dan pengacara Dan Kovalik, mengatakan kepada Sputnik kisah Seymour Hersh seharusnya besar, tetapi media yang mapan di barat tidak tertarik.

"Itu memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui dia menulisnya di Substack alih-alih menulisnya untuk The New Yorker, yang biasa dia lakukan, atau New York Times," kata Kovalik.

Menurutnya, langkah Seymour Hersh itu membuktikan media arus utama begitu miskin dalam hal jurnalismenya.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved