Berita Jogja Hari Ini

Tekan Harga Beras, Pemkot Yogya Gulirkan Operasi Pasar  di 3 Lokasi

Tiga pasar tradisional yang menjadi sasaran giat tersebut, meliputi Pasar Beringharjo, Kranggan serta Prawirotaman.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan dan Pj Wali Kota Yogya, Sumadi, saat membuka operasi pasar di Pasar Beringharjo, Kamis (9/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM - Lonjakan harga komoditas beras yang terjadi dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir disikapi Pemkot Yogyakarta , dengan menggelar operasi pasar , Kamis (9/2/2023).

Tiga pasar tradisional pun menjadi sasaran giat tersebut, meliputi Pasar Beringharjo, Kranggan serta Prawirotaman.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta , Veronica Ambar Ismuwardani, menyampaikan, dalam operasi pasar kali ini, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).

Secara keseluruhan, terdapat 3 ton beras yang dialokasikan Pemkot Yogyakarta , masing-masing 1,5 ton di Beringharjo, 1 ton di Kranggan dan 500 kilogram dilimpahkan ke Prawirotaman.

Baca juga: Harga Beras Naik, Disperindag DIY Prediksi Stabilitas Harga dan Stok Beras Perlahan Pulih

"Jadi, operasi pasar ini guna memudahkan masyarakat untuk mendapatkan komoditas beras sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi)," kata Ambar, saat ditemui di Pasar Beringharjo , Kota Yogyakarta .

Dijelaskannya, banderol beras di pasaran Kota Yogya saat ini sudah menyentuh Rp11.200 per kilogram untuk jenis curah dan Rp12.500 untuk jenis premium.

Alhasil, pihaknya pun bakal terus memantau lonjakan harga salah satu kebutuhan pokok tersebut, yang diprediksi masih dinamis menjelang bulan Ramadan.

"Nanti kita lihat perkembangannya, karena pada akhir Februari, atau awal Maret, akan ada panen raya. Misalnya harga mulai turun, ya, operasi berhenti," ujarnya.

"Tapi, biasanya menjelang puasa dan lebaran itu, kan, dinamis, sehingga kami akan berkelanjutan menggelar operasi pasar, bersama BI, dengan program kerja sama dengan Bulog nanti," tambah Ambar.

Adapun dalam operasi pasar kali ini, masyarakat bisa menebus beras kualitas medium dengan banderol Rp47.250 per kemasan berisi lima kilogram.

Beras itu, lanjutnya, dapat diperoleh melalui kios Segoro Amarto besutan Disdag Kota Yogyakarta , yang sudah berdiri di Beringharjo, Kranggan, serta Prawirotaman.

"Kami berharap kios Segoro Amarto benar-benar jadi acuan masyarakat dan pedagang terkait harga. Setiap komoditi yang dijual di sini, kami pastikan harganya tetap sesuai dengan HET," imbuh Kadisdag.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan, menyampaikan, operasi pasar ini sekaligus dimanfaatkannya untuk mempromosikan QRIS, yang merupakan sistem pembayaran digital besutannya.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras Naik Sebabkan Inflasi

Bahkan, pihaknya pun menyediakan promo khusus sebagai apresiasi bagi para pengguna QRIS.

"Karena ini sekalian sosialisasi digitalisasi, untuk 25 pembeli pertama cukip membauar Rp2.023, syaratnya pakai QRIS. Kalau membayar dengan harga normal, pembeli mendapat souvenir dari BI," urainya.

Ia memaparkan, operasi pasar bakal digelar secara berkelanjutan untuk menekan angka inflasi DIY, yang selama Januari 2023 tercatat cukup tinggi, di angka 6,05 persen.

Terlebih, cetusnya, banderol beras jadi penyumbang 60 persen skema penghitungan inflasi, sehingga harga di pasaran wajib distabilkan.

"Januari dan Februari terjadi kenaikan harga beras yang mendorong terjadinya inflasi. Harapannya, lewat operasi pasar ini bisa terjadi penurunan harga, sembari menanti panen raya," tegas Budiharto. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved