Gempa Turki

Ini Kisah WNI Korban Gempa Turkiye, Winda Masuk Mobil untuk Hangatkan Badan

Seorang WNI di Turki, Winda menceritakan detik-detik saat gempa bumi magnitudo 7,8 dan gempa susulan melanda Turkiye dan Suriah.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNNEWS/Photo by LOUAI BESHARA / AFP
Tim penyelamat Suriah mencari korban selamat di bawah puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 SR di kota Hama di Suriah tengah yang dikuasai pemerintah pada 6 Februari 2023. - Gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada awal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. 

Menurut Iqbal, seorang ibu dan dua anaknya itu tinggal di Antakya. KBRI Ankara sudah mencoba menghubungi melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia di sana dan menghubungi otoritas setempat.

Namun belum membuahkan hasil, sehingga tim masih mencoba memastikan lagi.

"Sampai saat ini, belum berhasil kami hubungi tapi akan terus kami coba," kata Iqbal.

Di Diyarbakir juga ada dua orang pekerja spa yang belum berhasil dihubungi KBRI, bahkan rekan satu kerja belum bisa menghubungi keduanya. "Tim yang akan melakukan evakuasi ke Diyarbakir juga akan mencari warga kita ini," ujarnya.

Dubes Iqbal melaporkan, cuaca di Turki saat ini juga sangat ekstrem dan terjadi badai salju, sehingga sulit melakukan pergerakan. Namun, perwakilan RI bersama pemerintah Turkiye terus memaksimalkan upaya evakuasi.

"Diperkirakan lebih dari 10 ribu bangunan hancur," ungkapnya.

KBRI Ankara mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa satu kontainer makanan instan yang dapat dikonsumsi para korban gempa. Satu kontainer itu berupa mie instan sebanyak 2.000 boks, serta kompor gas portable untuk membuat air panas.

Iqbal menjelaskan, terjadi panic buying di Turkiye pascagempa bumi 7,8 magnitude, sehingga bantuan yang bisa dikumpulkan KBRI dalam waktu satu hari kemarin, adalah makanan instan.

"Kita sudah coba ke beberapa tempat untuk mencari selimut, semua sudah habis," ucap Iqbal.

Akan tetapi, rombongan KBRI akan membawa sekitar 300 selimut yang nanti akan dibagikan langsung kepada WNI yang membutuhkan di wilayah bencana. Sekira akan ada empat Tim KBRI Ankara yang sedang menuju lokasi bencana gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik ke Ankara.

Adapun lima titik tersebut, yakni di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir. "Karena tidak semua WNI dievakuasi. Ada yang memilih untuk tetap tinggal, tapi kita akan memberikan logistik termasuk selimut untuk mereka," ujarnya.

Mengenai tim tanggap darurat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah Indonesia masih membahas hal tersebut dengan kementerian/lembaga terkait.

Kemlu mencatat antusiasme beberapa organisasi nonprofit yang siap untuk mengirimkan personel terlatih mereka untuk dikirim ke wilayah bencana.

"Pada waktunya akan dikoordinasikan oleh pemerintah," kata Faizasyah. (Tribun Network)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved