Wawancara Eksklusif

Ketua Asprov PSSI DIY Ahmad Syauqi Soeratno Beberkan Soal Dorongan Mencalonkan Diri sebagai Waketum

Ketua Asprov PSSI DIY, Ahmad Syauqi Soeratno ditetapkan menjadi salah satu bakal calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB)

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Ahmad Syauqi Soeratno 

Terutama pembinaan pemain muda, harus bertahap prosesnya. Kalau ada dari luar semisal punya garis keturunan harus selaras dengan pembinaan kita. Kompetisi kita harus terukur dan terencana.

Saya paham setelah Tragedi Kanjuruhan, begitu banyak perubahan situasi dan semuanya. Saya punya rekomendasi kalau federasi mau undang kita ngobrol, tapi saat ini sudah diputuskan kompetisi tidak ada degradasi promosi.

Saya juga tidak tahu bagaimana nasib klub Indonesia di Champion Asia kalau tidak ada degradasi. Menurut saya ini situasi, case itu bukan berbasis SOP.

Kalau sepak bola ingin sustain itu industrinya harus kuat, kemandirian industri harus terjaga, pastikan akuntabel dan mandiri. Kita hindari match fixing dari ada commercial fixing.

Baca juga: Man City Diduga Lakukan 100 Pelanggaran, Terancam Pengurangan Poin hingga Ditinggal Guardiola 

6. Kira-kira apa sih yang bisa dijual dari sepak bola modern, selain banyak suporter di stadion, pemain yang populer?

Sepak bola itu susah mendapat kepercayaan. Coba hitung prestasi timnas, sejak 2010 lebih banyak prestasi apa kongres? Makanya kalau saya dengar ada anak muda yang terjun ke sepak bola dan dia adalah pebisnis lalu kecewa.

Di bisnis saya juga sadar ada yang tidak boleh terlampaui, kalau itu terlampaui akan tidak dipercaya. Untuk itu saat ini pastikan kita ini bisa dipercaya dulu, lewat komunikasi, aktivitas, pengambilan keputusan, orang sudah benar saja dengan kepentingan masing-masing bisa tidak dipercaya karena kepentingan klub.

Sepak bola Indonesia itu besar secara bisnis, dari broadcast atau penjualan segala macam. Saya berharap pro league ini terukur, rekam jejak komersialnya harus seperti apa, biar sehat, bedakan duitnya owner dan klub

Ada baiknya liga ini jalan fair dan sehat, bisa diukur klub ini tidak akan ambil pemain ini itu karena tidak cukup, nah ini harus ada alat ukurnya. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved