Berita Purworejo

Harga Minyakita di Pasar Baledono Purworejo Naik, Jadi Rp16,5 Ribu per Liter Lampaui HET

Harga minyak goreng kemasan milik Kementerian Perdagangan yang bermerek Minyakita di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mulai naik. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Harga Minyakita di Pasar Baledono, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mulai naik melampaui HET jadi Rp16 ribu - Rp16,5 ribu. Stok Minyakita di sejumlah pedagang juga menipis, Jumat (27/01/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Harga minyak goreng kemasan milik Kementerian Perdagangan yang bermerek Minyakita di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mulai naik. 

Pantauan di Pasar Baledono, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (27/01/2023), menunjukkan bahwa Minyakita kemasan 1 liter rata-rata dijual dengan harga Rp16 ribu hingga Rp16,5 ribu. 

Padahal harga eceran tetap (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk komoditi tersebut adalah Rp14 ribu per liter. Bahkan, harga HET itu sudah tertera di kemasan. 

Baca juga: ATF 2023, Pemkab Sleman Akan Persembahkan Musik Tradisional Cokekan dan Tari Golek Ayun-ayun 

Namun kini, hampir seluruh pedagang di Pasar Baledono, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjual Minyakita di atas harga HET

Seorang pedagang minyak di Pasar Baledono, Yati (62), mengatakan, kenaikan harga Minyakita sudah terjadi lebih dari satu minggu. Ia mengaku tidak mengetahui alasan pasti yang memicu kenaikan harga minyak milik pemerintah tersebut. 

"Harga Minyakita naiknya sudah lama, ada sekitar satu minggu lebih. Dulu harganya Rp14 ribu, sekarang saya jual Rp16,5 ribu," katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Jumat (27/01/2023).

Terpisah, Singgih (42), pedagang minyak dan sayur di Pasar Baledono, menyebutkan bahwa mematok harga jual Minyakita Rp16 ribu. Menurutnya, kenaikan harga Minyakita mulai diterapkan menyusul isu pencabutan subsidi komoditi tersebut. 

"Semenjak ada isu subsidi dicabut, harga Minyakita mulai naik. Awalnya, kami bisa jual Rp14 ribu tapi sekarang tidak bisa. Sekarang, kami terpaksa jual Rp16 ribu karena harga kulakan Minyakita juga sudah di atas HET," ungkapnya. 

Untuk stok Minyakita, Singgih mengaku tidak mempersiapkan banyak barang, hanya sekitar 20 kemasan per hari. Stok tersebut akan ia keluarkan apabila ada pembeli yang menanyakan. 

Kendati harga Minyakita naik, Singgih menilai hal tersebut tidak mempengaruhi harga minyak merek lain. Kini, harga minyak merek Hemat dijual Rp18 ribu per liter. Kemudian untuk minyak merek Bimoli dibanderol Rp20 ribu per liter dan Rp37 ribu untuk kemasan 2 liter. 

"Pembeli banyak yang beralih ke merek lain, karena selisihnya tidak terlalu besar. Ya harapannya, semoga harga minyak stabil lagi kayak dulu," harapnya. 

Sementara itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Purworejo, menyampaikan bahwa kenaikan harga Minyakita sudah menjadi masalah umum di seluruh Indonesia, bukan di Kabupaten Purworejo saja. 

"Kemungkinan karena ada perubahan kebijakan DMO (kewajiban pemenuhan stok produsen) yang awalnya 1:8 menjadi 1 (dalam negeri) : 6 (ekspor)," ucap Winanto, Kepala Bidang Perizinan Bahan Pokok Penting dan Metrologi (Perbamet) DKUKMP Kabupaten Purworejo

Selain itu, lanjutnya, persediaan stok Minyakita di Kabupaten Purworejo diklaim semakin menipis. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh distributor Minyakita di Kota Pejuang sudah tidak mendapatkan stok barang. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ringroad Utara Sleman 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved