Profil Tank Tempur M1A Abrams yang Akan Dikirim Pentagon ke Ukraina

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Jerman dan AS bersepakat akan mengirimkan masing-masing tank tempur utama mereka ke medan perang Ukraina.

Jerman akan mengirim tank Leopard 2A dan AS akan mengapalkan tank M1A Abrams. Kedua tank ini jenis tank tempur utama (Main Battle Tank) untuk pertempuran kelas berat.

Lalu apa siapa tank M1A Abrams dari Pentagon? Sebagai tank kelas berat, kendaraan ini memerlukan operasi rumiit dan biaya sangat tinggi.

Para pemimpin Angkatan Darat AS sempat mengatakan, pasukan Ukraina tidak siap mengoperasikan dan memelihara tank ini, dan membuat usaha seperti itu mahal dan tidak produktif.

Lepas dari polemik yang terjadi, kehadiran kedua tank tempur berat produksi kekuatan barat di Ukraina tinggal menunggu waktu.  

Dilahirkan sebagai arsenal menghadapi konflik dan peperangan darat, tank M1A Abrams mulai terjun ketika pecah Perang Teluk I.

Pasukan koalisi internasional dipimpin AS menggempur tentara Saddamm Hussein yang menduduki Kuwait.

Barisan tank Abrams menerjang gurun dalam Operasi Badai Gurun mengusir balatentara Baghdad dari Kota Kuwait.

Pasukan tank ini sukses menghancurkan armada tank dan lapis baja terbaik eks Soviet yang dikerahkan Sadda Hussein.

Baca juga: Jerman Setuju Kirim Tank Leopard 2A4, Amerika Janji Pasok Tank M1A Abrams

Baca juga: Polandia Akhirnya Akan Kirim Tank Leopard Buatan Jerman ke Ukraina

Sejak itulah tank M1A Abrams meroket popularitasnya, mampu menandingi lapis baja terbaik Soviet, termasuk sukses mengantisipasi serangan rudal anti-tank (HEAT) berdaya ledak tinggi.

Operasi Badai Gurun adalah ujian bagi tank Abrams di palagan tempur berpasir gurun yang sangat panas dan berbahaya.

Militer AS semula mengandalkan tank-tank M60 Patton era Perang Vietnam yang sama sekali tidak tahan panas.

Pentagon selanjutnya mengembangkan tank MBT-70 berkerjasama dengan pemerintah Jerman Barat.

Tapi MBT-70 menimbulkan bencana over-anggaran sebagai akibat penyusunan berulangkali, dan proyek ditinggalkan pada 1971.

Ketika program M1 dimulai pada awal 1973, sebagian besar dimulai dari awal, dan mempelajari pengalaman pertempuran besar tank di perang Yom Kippur.

Saat itu muncul bahaya senjata anti-tank yang dipasang dengan tangan yang lebih baru. Desain baru  dimunculkan 1980.

Muncul prototipe tank terberat yang pernah dibuat dengan berat 62 metrik ton, tetapi menjadi salah satu tank tercepat di dunia.

Mesin turbin gas 1.500 tenaga kuda MBT-70 dimasukkan ke dalam Abrams, memberikannya kecepatan jalan 45 mil per jam dan kecepatan tertinggi lintas negara 30 mil per jam.

Versi yang lebih baru bahkan lebih berat, dengan berat 74 ton, dan sebagai hasilnya beberapa mil per jam lebih lambat.

Persenjataan Tank Abrams?

Akhirnya lahirlah tank M1A Abrams yang menjadi tank tempur utama paling canggih saat itu. Persenjataan utamanya berupa meriam kaliber 105 milimeter.

Varian M1A1 ditingkatkan kemampuannya dan memulai debutnya pada 986. Tank varian ini membawa meriam smoothbore 120 milimeter, sama dengan MBT Leopard 2 Jerman Barat.

Amunisi utama senjata besar ini adalah peluru penembus lapis baja M829A2, yang dibuat menggunakan depleted uranium.

Tapi juga dapat menembakkan berbagai peluru lain, termasuk tabung tabung anti-personil M1028 120 mm, yang mengubah tank menjadi senapan kolosal.

Abrams juga membawa senapan mesin kaliber 50 dan dua senapan mesin M240 7,62 milimeter yang dipasang di turret.

Tubuh tank Abrams dilindungi lapis baja komposit tipe Chobham yang menggabungkan lapis baja reaktif dan teknologi baru lainnya.

Peningkatan medan perang selanjutnya termasuk Tank Urban Survival Kit (TUSK), yang memberinya lapis baja reaktif lebih lanjut.

Ada lapis baja bilah, kaca antipeluru di depan senapan mesin, senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, dan telepon infanteri eksterior agar pasukan dapat berkomunikasi dengan pengemudi tank.

Bagaimana Performanya dalam Pertempuran?

Tank M1A Abrams telah dijual ke Mesir, Kuwait, Arab Saudi, Australia, Polandia, dan Irak, selain AS. Tapi hanya AS, Arab Saudi, dan Irak yang menggunakan tank tersebut dalam pertempuran.

Debut Abrams adalah selama Operasi Badai Gurun, perang AS dengan Irak pada 1990 dan 1991 yang bertujuan untuk mengusir tentara Irak dari Kuwait dan melumpuhkannya.

Tank ini bekerja dengan sangat baik melawan tank T-55, T-62 dan T-72 buatan Soviet Irak yang lebih tua dan tank Type 69 buatan China, termasuk pada Pertempuran 73 Easting yang menghancurkan.

Kombinasi penargetan penglihatan malam dan sangat jarak tempur yang jauh - lebih dari 8.200 kaki - membuat perbedaan antara Abrams danlawan-lawannya.

Namun, kemungkinan pelatihan super orang Amerika itu juga berperan. Selama pendudukan AS di Irak nanti, Abrams berjuang di pertempuran kota.

Ini pertempuran jarak dekat selama operasi penyergapan lawan, dan akibatnya puluhan tank hancur.

Modifikasi TUSK diperkenalkan sebagai tanggapan, tetapi lebih dari 80 Abrams telah dihancurkan saat itu dan 530 lainnya telah dipaksa kembali ke AS untuk perbaikan ekstensif.

Militer Saudi juga telah menggunakan Abrams selama invasi ke Yaman yang dimulai pada 2015.

Sementara Kerajaan Saudi tidak banyak berkomentar tentang keefektifannya, AS menjual 153 tank lagi ke Riyadh hanya dalam satu tahun konflik.

Ada 20 unit yang ditandai sebagai pengganti "kerusakan dalam pertempuran", menunjukkan perlawanan Houthi telah berhasil menghancurkan beberapa tank Abrams.

Berapa Biaya Tank M1A Abrams?

Menurut media AS, setiap unit tank harganya antara $6 juta dan $9 juta.

Namun, negara-negara yang membelinya, seperti Polandia awal bulan ini, juga harus membayar dukungan pemeliharaan yang kompleks, yang berarti Warsawa membayar sekitar $19 juta per tank.

Lebih dari 10.000 tank Abrams telah dibangun secara keseluruhan, tetapi menurut dokumen Pentagon, Angkatan Darat AS memiliki sekitar 4.400 tank.

Korps Marinir AS sebelumnya juga mengoperasikan sekitar 400 tank Abrams, sebagai konsekuensi dari peralihannya ke pertempuran darat pada akhir 1980-an.

Tapi Angkatan Laut AS telah melepaskannya sebagai bagian dari gerakan kembali ke fokus operasi amfibi.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)