Berita Pendidikan Hari Ini

UWM Gelar Konferensi Internasional Bahas G20, Upaya Kampus Turun dari Menara Gading

Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta menggelar konferensi internasional bertajuk ‘After the 2022 G20 Bali Summit: Indonesia on the Global Stage’

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
UWM gandeng NIU gelar konferensi internasional bertajuk ‘After the 2022 G20 Bali Summit: Indonesia on the Global Stage’ yang digelar Selasa dan Rabu (24-25/1/2023) di Sahid Raya Hotel, Babarsari, Sleman 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta menggelar konferensi internasional bertajuk ‘After the 2022 G20 Bali Summit: Indonesia on the Global Stage’.

Konferensi internasional itu turut menggandeng Northern Illinois University (NIU) dan diselenggarakan Selasa dan Rabu (24-25/1/2023).

Rektor UWM Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid menjelaskan konferensi internasional itu merupakan cara kampus untuk turun dari menara gading.

Baca juga: Begini Respon Ketua Komisi II DPR RI Soal Perubahan Masa Jabatan Kades

“Kampus itu, secara langsung dan tidak langsung, pasti akan terlibat dengan perubahan bangsa. Jadi, kami tidak mau berada di menara gading,” jelasnya saat konferensi pers di Sahid Raya Hotel, Babarsari, Senin (23/1/2023).

Konferensi itu juga melanjutkan kerja sama UWM dengan NIU yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Dia juga menyebut, G20 menjadi forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan 85 persen perekonomian dunia.

Negara besar dan berpendapatan menengah memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik sehingga penting untuk diikutsertakan dalam perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global.

Indonesia adalah satu dari beberapa negara yang memiliki kekuatan ekonomi besar.

Maka, diharapkan, seminar internasional ini menjadi media penjembatan bagi para akademisi, peneliti, dan pemangku kepentingan untuk berbagi gagasan dalam tiga pilar tersebut yakni bidang Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.

NIU Dean of College of Liberal Arts and Sciences, Robert Brinkmann menambahkan, adanya konferensi internasional tersebut bisa menjadi kesempatan hebat untuk fokus pada koneksi internasional institusi pendidikan.

“Kita juga bisa membicarakan post G20, kita bisa memiliki conversation, apa artinya G20 untuk Indonesia. Sebagian besar fokusnya adalah itu,” jelas Brinkmann.

Dia menambahkan, ada lima profesor NIU yang hadir ke konferensi internasional itu.

Sementara, Executive Director For Global Initiatives Of Northern Illinois University, Eric Jones menjelaskan, konferensi internasional bisa membantu memetakan isu global melalui cara yang saintifik.

Baca juga: LIGA ITALIA: Milan Skriniar Tidak Mungkin Perpanjang Kontrak dengan Inter Milan

NIU Dean of Education, Laurie Elish-Piper mengungkap, kampus pasti mempersiapkan mahasiswa yang siap untuk menjadi inovator, kolaborator dan problem solver.

Mahasiswa juga harus berpandangan luas di era global.

“Itu adalah hal-hal yang bisa dilakukan kampus untuk memberikan kontribusi di dunia global. Kami paham, satu studi saja tidak cukup (untuk menyelesaikan masalah global) karena ini adalah masalah kompleks,” tuturnya.

Ia melanjutkan, akademisi juga harus mampu untuk mengkolaborasikan solusi dengan disiplin ilmu lainnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved