Wisata Jogja

Kampung Ketandan, Kawasan Pecinan di Yogyakarta yang Cocok Dikunjungi saat Imlek

Tahun Baru Imlek sebentar lagi tiba, di Yogyakarta ada sebuah kampung pecinan bernama kampung ketandan yang wajib anda kunjungi menjelang Imlek

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM
Suasana Kampung Ketandan, Kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta menjelang Hari Raya Imlek 

Setelah itu, Sri Sultan HB III menghadahi tanah untuk dihuni oleh etnis Tionghoa yang sekarang bernama Kampung Ketandan.

Kawasan Pecinan

Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan Kampung Ketandan sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta sekaligus sebagai kawasan cagar budaya.

Sebagai kawasan pecinan di Yogyakarta, Kampung Ketandan menawarkan daya tarik tersendiri.

Terdapat banyak hal yang menarik yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah berfoto pada bangunan dengan gaya arsitektur dari tiga kebudayaan, yakni Tionghoa, Jawa, dan kolonial.

Selain itu, pengunjung dapat mencicipi sejumlah kuliner yang menyajikan menu beragam. Misalnya, babi, bakmi, bakcang, dan kuliner halal dapat ditemukan di Kampung Ketandan.

Setiap tahunnya, menjelang perayaan Imlek, di Kampung Ketandan selalu diadakan festival Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).

Ketandan dihiasi dengan ornamen dan Gapura berarsitektur Tionghoa, berlangsung pula Festival seperti panggung hiburan, seni barongsai, pasar kuliner hingga Pawai Budaya Tionghoa di sepanjang Jalan Malioboro.

Jika PBTY telah berlangsung bukan hanya warga Tionghoa saja yang datang ke Ketandan, tetapi warga Jogja dan sekitarnya ikut antusias menikmati acara yang disajikan.

PBTY ini diselenggarakan Pemkot Yogyakarta bersama warga Tionghoa se-Jogja, yang digelar sebagai upaya untuk mempertahankan identitas Kampung Ketandan Pecinan dan menambah keragaman kebudayaan di kota Yogyakarta yang memang terkenal sebagai Kota Budaya.

Jadi, inilah momen yang tepat untuk anda dan keluarga atau teman untuk mengunjungi Kampung Ketandan Yogyakarta untuk merasakan suasana Imlek disini. Anda bisa berkeliling untuk berwisata sekaligus belajar kebudayaan akulturasi budaya Jawa dan Cina. (MG Zaky)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved