Berita Internasional
Kisah Single Mom Asal Uganda, Lahirkan 44 Anak di Usia 44 Tahun, Berjuang Sendiri untuk Anak-anaknya
Bagaimana tidak, wanita asal Uganda berusia 42 tahun ini sudah memiliki 44 anak, dimana 38 orang di antaranya masih hidup sampai saat ini.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KAMPALA - Sosok wanita bernama Mariam Nabatanzi ini layak dijuluki sebagai wanita tersubur di dunia.
Bagaimana tidak, wanita asal Uganda berusia 42 tahun ini sudah memiliki 44 anak, dimana 38 orang di antaranya masih hidup sampai saat ini.
Mirisnya, 38 anak tersebut dibesarkan sendirian olah Mariam lantaran sang suami meninggalkan keluarganya.
Cerita kelam pun mewarnai kehidupan Mariam bersama keluarga besarnya.
Mengutip Kompas.com yang melansir pemberitaan Oddity Central, semua anaknya dilahirkan dengan penuh perjuangan, hadapi kekejaman.
Kisah kelam Mariam ini berawal saat usianya masih 12 tahun.
Saat itu Mariam terpaksa harus menikah sengan pria yang umurnya lebih tua 28 tahun.
Pernikahan itu terpaksa dijalanninya untuk menghindari kekerasan yang dilakukan oleh ibu tirinya.
Saat itu Mariam mengaku ibu tirinya berusaha untuk membunuhnya.
Penderitaan Mariam ternyata tidak berakhir setelah dirinya menikah.
Baca juga: Sosok Pembunuh Berdarah Dingin di Bekasi, Wowon Ngaku Paranormal, Menikah 4 Kali
Namun malah semakin bertambah, sebab sang suami kerap menyiksanya jika mengucapkan hal kasar. Hingga pada 1994 saat berusia 13 tahun, dia melahirkan anak kembar pertamanya.
Dua tahun kemudian, dia melahirkan kembar tiga dan dua tahun berikutnya, kembar empat.
Ayahnya sendiri mempunyai 45 anak, meski itu pun dari banyak rahim dari perempuan berbeda.
Selain dirinya, terdapat anak kembar hingga kembar lima.
Di kehamilan keenamnya, Nabatanzi telah melahirkan 18 orang anak.
Lalu, hingga 36 tahun, Mariam telah melahirkan 42 bayi lagi, yang harus dia besarkan sendiri setelah suaminya meninggalkan keluarganya.
Dilansir dari Mirror, Mariam diberi tahu bahwa dia menderita kondisi genetik langka, yang berarti dia terus melahirkan berulang kali, meskipun dia memohon bantuan dokter ketika dia baru berusia 23 tahun.
Jadi setelah anak kembar pertamanya, bayi-bayi itu terus lahir. Seolah tanpa henti. Nasihat medis menyebut dia harus tetap hamil karena jumlah indung telurnya sangat tinggi.
"Saya tumbuh dengan air mata, bayi-bayi saya telah melewati saya melalui banyak penderitaan," ujarnya.
"Seluruh waktu saya dihabiskan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang," tambahnya.
Kisah pilu Mariam mewakiki nasib banyak perempuan di Uganda. Hanya saja, tak ada yang sesubur dirinya. (*)
Akhir Perjalanan Sleeping Prince, Alwaleed bin Khaled Al Talal Meninggal Setelah 20 Tahun Koma |
![]() |
---|
Krisis Air di Gaza, Israel Serang Warga Palestina yang Cari Bantuan Air, 10 Tewas Termasuk Anak-anak |
![]() |
---|
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu Bertemu, Bahas Rencana Kontroversial Usir Warga Gaza |
![]() |
---|
Daftar Negara dengan Harga BBM Termurah di Dunia 2025: Malaysia Rp 7 Ribu AS Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Ribuan Bayi di Gaza Kelaparan, Pasokan Susu Formula Menipis di Bawah Blokade Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.