Tol Yogyakarta Solo

Tol Jogja-Solo Seksi 3 Melayang di Atas Ringroad Barat tapi Menjauh dari Mlangi

Jalan bebas hambatan sepanjang 38,57 kilometer itu bakal menjadi prioritas setela menyelesaikan pembebasan lahan di seksi 2 Tirtoadi hingga Trihanggo.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Santo Ari
Peta jalur tol Yogyakarta-Solo yang masuk wilayah Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 

Tribunjogja.com Sleman - Jalan Tol Jogja-Solo seksi 3 yang mengubungkan Yogyakarta dengan Bandara Internasional Airport (YIA) didesign melayang atau elevated di atas Ringroad Barat Kecamatan Gamping.

Jalan bebas hambatan sepanjang 38,57 kilometer itu bakal menjadi prioritas setela menyelesaikan pembebasan lahan di seksi 2 Tirtoadi hingga Trihanggo.

"(Pembangunan) jalan Tol Jogja-YIA ada yang elevated dan ada yang at grade.

"Sejauh ini seperti itu ya. Kalau yang di atas ringroad barat, itu elevated. Setelah Gamping (menuju) ke YIA (dibangun) at grade," kata PPK pengadaan tanah Jogja-Solo, Dian Ardiansyah, Kamis (12/1/2023).

Dian mengaku tidak mengetahui secara detail, berapa panjang jalan yang dibangun at grade maupun elevated.

Sebab, pihaknya fokus untuk pengadaan lahan sementara yang lebih detail mengetahui design kontruksi adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Nantinya jalan Tol Jogja-YIA dari Junction Sleman di Kalurahan Tirtoadi trasenya dibuat arah selatan sedikit ke timur.

Trase tersebut untuk menghindari Mlangi.

Setelah di Ringroad Barat kemudian menuju barat ke arah Kulon Progo.

Menurut Dian untuk lebih detail akan dipaparkan saat tahap konsultasi publik.

"Jelasnya nanti saat konsultasi publik, datang deh," kata dia.

Saat ini, pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Kulon Progo baru tahap sosialisasi.

Perkiraan sementara lahan yang dibutuhkan lebih kurang 6.100 bidang.

Melewati 3 Kabupaten, 10 Kapanewon dan 30 Kalurahan.

Dari jumlah tersebut, tahapan sosialisasi kepada warga calon terdampak telah dilakukan.

PPK pengadaan lahan saat ini sedang melakukan pendataan awal untuk memastikan kembali nama warga terdampak.

Pendataan ini penting.

Sebab, saat sosialisasi banyak warga yang memberi masukan mengenai status lahannya.

Ada lahan yang sudah dilakukan peralihan hak, sudah jual-beli, maupun sudah dipecah waris.

Untuk itu, nama warga tersebut di data kembali sebagai bagian dalam proses pengadaan lahan yang akan segera dilaksanakan.

Ketua pelaksana pengadaan tanah jalan tol yang juga Kepala Kanwil BPN DIY Drs. Suwito mengungkapkan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan ol Jogja-Solo sejauh ini sudah 80 persen.

Prosesnya terus berjalan dan tinggal menyisakan beberapa Kalurahan saja.

Di triwulan pertama tahun 2023 ini fokus untuk pembebasan lahan di tiga kalurahan yaitu Tirtoadi, Tlogoadi dan Trihanggo.

Sembari proses pembebasan di wilayah timur seperti Bokoharjo, Tamanmartani dan sebagian padukuhan di Tirtomartani.

Ia berharap prosesnya berjalan lancar.

Adapun untuk seksi 3 Jogja-YIA sejauh ini masih berproses.

"Jogja- IA belum ada IPL (izin penetapan lokasi). Sekarang masih proses. Mudah-mudahan tidak berapa lama. Identifikasi - Inventarisasi, dua atau tiga bulan selesai. Sambil menunggu IPL turun," kata dia.

Tol Arah Magelang

Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta
Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta (KemenPUPR)

Rencana wilayah Kota Magelang bakal dilewati jalur Tol Jogja-Bawen bakal jadi kenyataan.

Setelah trase ditetapkan, rencana pembebasan lahan mulai berjalan dari Sleman, Magelang hingga nanti berakhir di Semarang.

Sejauh ini tercatat ada 60 bidang di Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang terdampak pembangunan exitTol Jogja-Bawen.

Camat Magelang Selatan, Catur Adi Subagio mengatakan, posisi exit tol akan berada di dekat Kampung Dudan, Tidar Utara.

"Jadi, nanti berada di dekat kampung Dudan di belakang terminal, dekat vihara."ungkapnya.

Bagaimana menghitung proses ganti rugi?

Untuk wilayah Kelurahan Tidar Utara, proses musyawarah penetapan bentuk ganti rugi untuk pertama kalinya pun sudah berlangsung di Kantor Kelurahan Tidar Utara, pada Rabu (10/01/2023).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jogja-Bawen Muhammad Mustanir mengatakan, wilayah Kota Magelang yang terdampak proyek exit Tol Jogja-Bawen sebanyak dua kelurahan yakni Tidar Utara dan Rejowinangun Utara.

"Total keseluruhan dari 85 bidang yang terdampak di Kota Magelang memiliki luasan 30.009 meter persegi atau sekotar tiga hektar. Itu untuk kebutuhan exit tol. Macam-macam ada bentuk rumah, tanah kosong,dan lainya,"terangnya.

Adanya proses musyawarah ini, dia berharap masyarakat bisa sepakat dengan hasil penilaian.

Sehingga, ketika nilainya sudah sepakat maka bisa diproses untuk tahapan selanjutnya pembayaran.

"Untuk, perkiraan pembayaran itu tergantung dikeluarkannya validasi dari ketua pelaksana. Dalam hal ini apabila berkas lengkap tidak ada catatan dari ketua pelaksana, jika dalam seminggu ini sudah dilakukan validasi dari kami ya paling tidak butuh waktu 1,5 bulan untuk dibayarkan,"terangnya.

Terpisah, tim appresial KJPP Toto Suharto dan Rekan, Ufik Kurniasih mengatakan, untuk tahap appresial di Kota Magelang sama seperti daerah lain, tetap mengacu pada undang-undang.

Jadi, setelah dilaksanakan tahapan yakni appresol maka dilanjutkan menyusun data normatif.

Setelah itu, data normatif diserahkan ke tim appresial untuk dilakukan penilaian. Dalam daftar normatif itu ada tanah, bangunan, tanaman, benda lain yang berkaitan dengan tanah yang tidak bisa dipindahkan.

Karena ini, pengadaan lahan maka nilainya penggantian wajar, yakni nilai fisik dan non fisik.

Misalnya, sawah yang terkena itu dihitung juga nilai mata pencahariannya. Kalau di kota per meter harganya variatif, tetapi kalau yang di jalan raya antara Rp6-7 juta.

Tapi, kalau yang masuk-masuk (pelosok) juga akan beda, jadi tergantung nilai objek tanah,"ungkapnya.

Sedangkan, Camat Magelang Selatan, Catur Adi Subagio mengatakan, nantinya posisi exit tol akan berada di dekat Kampung Dudan, Tidar Utara.

"Jadi, nanti berada di dekat kampung Dudan di belakang terminal, dekat vihara. Harganya di atas NJOP tergantung posisi tanahnya, untuk NJOP harganya Rp 2 juta, berarti harganya 3 kali dari NJOP nya, ya. Sejauh ini, warga mendukung karena untuk proyek strategis nasional,"urainya.

Kepala BPN Kota Magelang, Muhun Nugraha mengatakan, pelaksanaan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan warga sebagai bentuk ganti kerugian bidang yang terdampak.

Adapun, bentuknya yaitu berupa uang maupun di luar uang disesuaikan dengan undang-undang.

"Yang kami misalkan bukan nilainya (jumlah uangnya) ya, nilainya itu kan sudah ditetapkan oleh appresial sudah dihitung.

"Jadi, nanti yang disampaikan kepada mereka (warga) apakah nilai itu diterima atau tidak. Kalau diterima, nanti maunya bentuknya uang atau yang lain,"ujarnya saat ditemui disela kegiatan musyawarah, pada Rabu (11/01/2023).

Ia melanjutkan, sebenarnya untuk Kelurahan Tidar Utara yang terdampak sebanyak 69 bidang.

Namun, bidang yang sudah mendapatkan persetujuan baru 60 bidang dan itulah yang sedang dimusyawarahkan.

"Yang 9 bidang belum dihitung oleh appresial karena baru kami mintakan persetujuan dari Menteri PUPR untuk penunjukan appresial.

"Karena, yang kami mintakan tahun kemarin pada bulan Desember kemudian dari PUPR memintanya pada Januari ini, jadi nanti akan dihitung lagi, untuk sisanya,"ungkapnya. (Tribunjogja.com/Rif/ndg)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved