Gelombang Penolakan Arema FC Berkandang di Stadion Sultan Agung Bantul Berlanjut, Ini Sikap Suporter

Gelombang protes terhadap rencana Arema FC yang akan berkandang di Stadion Sultan Agung Bantul, mengalir deras dari berbagai elemen di DIY.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Spanduk penolakan terhadap rencana Arema FC yang akan berkandang di Stadion Sultan Agung Bantul, terpasang sekira 650 meter dari stadion, Jumat (6/1/2022). 

"Maka bersama ini disampaikan hasil keputusan Komite Eksekutif Asosiasi Provinsi PSSI DIY bahwa, Kompetisi Liga 3 DIY tahun 2022 ditiadakan," tulis surat yang ditandatangani Sekum Asprov PSSI DIY, Armando Pribadi.

Meski sudah memastikan pembatalan rencana digulirkannya Liga 3 DIY, namun Asprov PSSI DIY dalam surat tersebut masih menjajaki kemungkinan dilanjutkannya Turnamen Usia Muda Piala Soeratin DIY tahun 2022 yang terhenti setelah berjalan beberapa pertandingan.

Apabila dalam beberapa pekan depan ketidakjelasan perizinan Piala Soeratin tahun 2022 ini masih mengemuka, maka Komite Eksekutif akan kembali mengambil keputusan untuk mencegah timbulnya berbagai permasalahan dan kerugian akibat ketidakpastian situasi yang terjadi.

Ironisnya ketika kompetisi Liga 3 batal digelar di DIY, justru Liga 1 baru saja menyelesaikan putaran pertama dengan sistem gelembung di DIY selama satu bulan.

Dua stadion di DIY, Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung menjadi venue kompetisi kasta tertinggi Indonesia untuk menuntaskan putaran pertama.

Dengan kata lain kompetisi lokal justru tidak mendapat izin penyelenggaraan atau ruang bagi pemain lokal untuk unjuk kemampuan serta mendapat jam terbang.

Bagi klub peserta kerugian pastinya tidak hanya secara materi, namun psikologis pemain turut terkena dampaknya.

Para pemain yang musim ini masih berusia 21 tahun, musim depan sudah tidak bisa mengikuti kuota pemain reguler Liga 3 DIY, praktis masuk kuota senior.

Di DIY satu generasi dalam pembinaan sepak bola usia muda harus tumbang lantaran kompetisi batal digelar.

Penolakan Arema FC yang akan berkandang di DIY juga datang dari kelompok suporter PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, serta Persiba Bantul.

Brajamusti meminta Arema FC mencari tempat lain selain DIY sebagai home base menyelesaikan liga yang sempat terhenti hampir tiga bulan karena kematian 135 manusia di Kanjuruhan Malang ini.

Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin, mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan suporter di DIY termasuk Paserbumi dan CNF sebagai tuan rumah di Bantul.

Namun, sikap mereka tegas menolak Arema  FC berkandang di SSA.

Sementara wadah suporter Persiba Bantul, Curva Nord Famiglia (CNF) bahkan telah melayangkan surat ke Polres Bantul terkait penolakan pada Arema FC.

Surat rekomendasi penolakan tersebut telah dikirimkan ke Polres Bantul dengan tandatangan dan nama terang koordinator I CNF, Bagus Rahayu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved