Perang Rusia Vs Ukraina

Sedot Data Ponsel, Perusahaan Inggris Bantu Ukraina Serang Balik Target Rusia

Perusahaan mata-mata Inggris diduga menyedot data ponsel tentara dan warga Rusia dan diberikan ke pasukan Ukraina untuk dipakai perencanaan perang.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikipedia/DefenceImagery.mod.uk/Cpl Jamie Hart
Tentara Angkatan Darat Inggris sedang berada di kubu pertahanan saat mengikuti latihan tempur darat di Kenya, Afrika. Pasukan Inggris kini dipersiapkan jika harus bertempur melawan tentara Rusia di perang Eropa. 

Pembunuhan Daria Dugina oleh Ukraina, penghancuran Jembatan Krimea, dan percobaan pembunuhan pemimpin Perusahaan Antariksa Negara Rusia Dmitry Rogozin dan Artyom Melnikov ada kaitan dengan hal ini.

Perencanaan dan eksekusi operasi semuanya dimungkinkan oleh perangkat lunak Anomaly 6 dan hubungan Prevail Partners dengan pemerintah Inggris.

Inggris Latih Tentara Rahasia

Operasi intelijen militer Inggris dilaporkan bekerja untuk membuat dan melatih pasukan teroris rahasia di Ukraina yang ditugaskan untuk menyerang sasaran Rusia di Krimea atas nama pemerintah Kiev.

Bekerja melalui perusahaan layanan intelijen swasta Inggris bernama Prevail Partners, para operator menandatangani perjanjian dengan Dinas Keamanan Ukraina (SSU) cabang Odessa untuk membangun apa yang disebut tentara teror partisan.

Laporan The Grayzone ini mengutip bocoran dokumen yang merinci rencana tersebut. Pekerjaan ini dilakukan dalam koordinasi yang erat dengan SSU.

Pendanaannya setidaknya sebagian oleh oligarki Ukraina Andrey Sadovoy, yang merupakan Wali Kota Lviv dan mengepalai perusahaan media TRK Lux di negara itu.

“Rencana mereka meminta pasukan rahasia untuk melakukan sabotase dan operasi pengintaian yang menargetkan Krimea … jenis serangan yang disaksikan dalam beberapa minggu terakhir,” tulis The Grayzone.

Moskow menuduh London terlibat dalam pelatihan, persiapan, dan pelaksanaan rencana terhadap infrastruktur Rusia dan armada Rusia di Laut Hitam (dekat Krimea).

Inggris juga diduga terlibat dalam pengeboman teroris 8 Oktober yang menargetkan Jembatan Krimea yang penting secara strategis.

Pejabat intelijen Inggris menugaskan sebuah penelitian pada bulan April untuk memeriksa cara meledakkan jembatan, The Grayzone melaporkan bulan lalu.

Juga bulan lalu, Kremlin menuduh London mendalangi serangan teroris yang merusak pipa Nord Stream 2.

Kementerian Pertahanan Inggris menjawab Moskow menjajakan klaim palsu dalam skala besar.

Prevail, firma intelijen swasta, didirikan oleh para veteran pasukan khusus, termasuk Brigadir Marinir Kerajaan Justin Hedges.

Chris Donnelly, agen intelijen Angkatan Darat Inggris yang sama yang meminta studi Jembatan Krimea, termasuk di antara tokoh kunci yang diam-diam melobi untuk program partisan Ukraina Prevail.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved