Dugaan Perselingkuhan Oknum Kepala Desa dan Guru di Magelang, Camat: Sanksinya Bisa Pemberhentian
Pasangan tidak sah itu merupakan oknum Kepala Desa di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, yang diduga berselingkuh dengan oknum guru perempuan
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Camat Kajoran, Kabupaten Magelang, Supranowo, angkat bicara soal kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum perangkat desa di wilayah yang dibawahinya.
Dugaan kasus perselingkuhan ini terbongkar setelah beredarnya video amatir yang memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan digerebek di sebuah hotel yang berlokasi di wilayah Kebumen, Jawa Tengah, pada Sabtu (31/12/2022) lalu.
Setelah diusut, ternyata pasangan tidak sah itu merupakan oknum Kepala Desa di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, yang diduga berselingkuh dengan oknum guru perempuan yang mengajar di sebuah sekolah dasar (SD).
"Kami mendapatkan informasi itu pada Senin pagi (02/01/2023). Bahwa ada oknum Kepala Desa kami yang melakukan perbuatan tidak terpuji. Kami juga langsung mengecek ke lapangan meminta informasi dengan berbagai pihak di lapangan terkait kebenaran itu,"ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (03/01/2023).
Setelah mendapatkan informasi secara detail, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BKPPD, Dispermades, hingga Koordinator Wilayah.
Nantinya, hasil koordinasi tersebut yang akan disampaikan kepada atasan dalam hal ini yang dimaksud Bupati Magelang.
"Dengan kejadian itu kami komunikasi dengan instansi terkait termasuk BKPPD, Dispermades hingga Koordinator Wilayah. Kemudian, kami juga menghaturkan ke pimpinan (Bupati). Hari ini, kami rencana bertemu beliau yang bersangkutan, saya panggil untuk meminta BAP- nya untuk diproses, kemudian menyampaikan ke atas,"tuturnya.
Untuk kasus seperti ini, lanjutnya, hukuman atau sanksinya bisa saja berbentuk tertulis, ringan, maupun sedang. Bahkan, untuk sanksi terberatnya bisa dilakukan pemberhentian.
"Itu kan hukuman, kan sanksinya bisa tertulis bisa sedang, ringan, dan mungkin juga bisa pemberhentian. Tetapi saya tidak bisa menyampaikannya, karena yang menyampaikan itu dari Bupati. Tergantung nanti hasil dari laporan,"ujarnya.
Sebagai informasi, oknum Kepala Desa tersebut terpilih pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 2020 lalu.
Sedangkan untuk status pernikahan, oknum Kepala Desa tersebut diketahui sudah bercerai atau single parent.
Sementara, oknum guru perempuan diketahui sudah berkeluarga dan berstatus istri orang. (*)
SOC X Mapala Sulfur Resmi Dibuka di Magelang, Diikuti 121 Peserta dari Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Kuota Naik Candi Borobudur Bertambah Signifikan, Jadi 3.000 Orang per Hari |
![]() |
---|
Semarak MTQ Kota Magelang 2025, Wujud Pembinaan Mental-Spiritual Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkot Magelang Diapresiasi LKPP karena Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
1.300 Penyuluh KB Ramaikan Porseni IPeKB Jateng 2025 di Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.