Sekeluarga Ditemukan Meninggal
Tiga Hari Lalu, Sekeluarga Tewas Diracun Di Magelang Sempat Keracunan Es Dawet
Hal ini diungakpan oleh Asisten rumah tangga (ART) keluarga korban yang tewas diracun, Sartinah (48)
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Fakta lain terungkap dalam tragedi ayah, ibu dan anak pertama yang tewas diduga diracun oleh anak kedua mereka sendiri di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Keduanya meninggal setelah minum teh dan kopi beracun yang diduga dibuat oleh si anak bontot.
Hal ini diungakpan oleh Asisten rumah tangga (ART) keluarga korban yang tewas diracun, Sartinah (48).
Ia mengatakan jika korban sempat keracunan setelah minum es dawet tiga hari lalu.
Sekeluarga tersebut adalah Abas Ashar (Ayah), Heri Riyani (Ibu) dan Dea Khairunisa (Anak pertama), warga Jalan Sudiro Gang Durian Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sementara anak kedua yang menjadi terduga pelaku adalah DDS (22).
"Bapak, ibu, sama anaknya yang pertama (Dea) itu sempat kayak keracunan habis minum es dawet. Tiga hari lalu. Ibu dan anaknya sudah sembuh. Sudah berobat. Cuma Bapak lagi pemulihan," kata Sartinah, di lokasi kejadian, Senin (28/11/2022).
Sekitar pukul 07.00, polisi pertama kali menerima informasi adanya ketiga korban yang diduga keracunan ini.
Setelah dilakukan penelusuran, benar adanya jika tiga korban yang meninggal secara tragis adalah korban pembunuhan dengan cara diracun.
Sulit dipercaya jika terduga pelakunya adalah seorang pria berusia 22 tahun, yang ternyata adalah anak kedua dari keluarga tersebut.
Pria bernisial DDS ini mengakui kepada polisi bahwa dirinyalah yang meracuni ayah, ibu, dan kakaknya sendiri.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Asisten rumah tangga korban, Sartinah (47) mengatakan, dia mengetahui peristiwa ini setelah ditelepon oleh anak kedua dari korban, yakni DDS, yang juga diduga adalah pelaku.
Saat itu sekitar pukul 07.30. Sartinah mengatakan, ketika dia datang ke rumah atau tempat kejadian perkara, ketiga korban sudah tergelak di kamar mandi.
Bersama anak Sartinah sendiri dan DDS, ketiga korban dibawa ke kamar. Sartinah tidak tahu kondisi para korban, apakah masih hidup atau sudah meninggal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/KRONOLOGI-Kasus-Ayah-Ibu-Anak-Perempuan-Tewas-di-Mertoyudan-Magelang.jpg)