5 Fakta Sejarah Baru Indonesia di MotoGP 2026: Dua Lulusan Astra Honda Racing School Siap Berlaga

pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama dan Mario Suryo Aji, resmi akan tampil di ajang MotoGP 2026.

Dok. Instagram Veda Ega Pratama
NAIK PODIUM - Pebalap asal Gunungkidul, Veda Ega Pratama, saat menaiki podium usai meraih juara di race RBRC 2025 di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (22/6/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Untuk pertama kalinya, dua lulusan AHRS akan tampil bersamaan di ajang balap paling bergengsi di dunia.
  • Veda Ega Pratama akan turun di kelas GP Moto3 bersama Honda Team Asia, berpasangan dengan pebalap Jepang, Zen Mitani.
  • Sementara Mario Suryo Aji akan melanjutkan perjuangan di kelas Moto2, menandai tahun kelimanya di ajang Grand Prix.

 

TRIBUNJOGJA.COM – Dunia balap Tanah Air kembali mencetak sejarah membanggakan. Dua pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama dan Mario Suryo Aji, resmi akan tampil di ajang MotoGP 2026.

Keduanya merupakan lulusan Astra Honda Racing School (AHRS).

AHRS adalah program pembinaan pebalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang selama ini menjadi kawah candradimuka talenta balap Indonesia.

Berikut 5 fakta menarik dan bersejarah di balik pencapaian dua pebalap muda ini:

1. Dua Lulusan AHRS Tembus Gelaran MotoGP 2026

Untuk pertama kalinya, dua lulusan AHRS akan tampil bersamaan di ajang balap paling bergengsi di dunia.

  • Veda Ega Pratama akan turun di kelas GP Moto3 bersama Honda Team Asia, berpasangan dengan pebalap Jepang, Zen Mitani.
  • Sementara Mario Suryo Aji akan melanjutkan perjuangan di kelas Moto2, menandai tahun kelimanya di ajang Grand Prix.

Keduanya menjadi simbol keberhasilan pembinaan berjenjang Astra Honda yang konsisten melahirkan pebalap kelas dunia.

 2. Veda Ega Pratama, Si Muda dari Gunungkidul

GP MOTO3 : Veda Ega Pratama pembalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) yang akan turun di kelas GP Moto3 bersama Honda Team Asia, berpasangan dengan pebalap Jepang, Zen Mitani.
GP MOTO3 : Veda Ega Pratama pembalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) yang akan turun di kelas GP Moto3 bersama Honda Team Asia, berpasangan dengan pebalap Jepang, Zen Mitani. (Ist)

Perjalanan Veda dimulai dari sirkuit sederhana di Pasar Sapi, Gunungkidul, Yogyakarta.

Ia merupakan lulusan AHRS tahun 2019, dan sejak saat itu kariernya menanjak cepat.

  • Tahun 2022: finis ketiga di Asia Talent Cup (ATC).
  • Tahun 2023: juara Asia Talent Cup (ATC) dan peringkat ketiga di ARRC kelas AP250.
  • Tahun 2025: runner-up di Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC).

“Saya senang sekali diberi kesempatan dan kepercayaan untuk balapan di Grand Prix. Ini ajang impian saya sejak kecil. Saya akan berusaha cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaik untuk membanggakan Indonesia," kata Ega.

Baca juga: 6 Fakta Honda Scoopy x Kuromi: Edisi Terbatas yang Lucu, Trendi, dan Penuh Karakter

3. Mario Suryo Aji, Konsisten di Panggung Dunia

Mario Suryo Aji pembalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) yang akan turun di kelas Moto2
Mario Suryo Aji pembalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) yang akan turun di kelas Moto2 (Ist)

Lulusan AHRS 2016 asal Magetan, Jawa Timur ini menjadi pebalap Indonesia pertama yang konsisten membalap di ajang MotoGP selama lima tahun berturut-turut.

Sejak bergabung dengan Astra Honda Racing Team, Mario menunjukkan peningkatan performa:

  • Tahun 2018: tampil di Asia Talent Cup (ATC) dan ARRC kelas AP250.
  • Tahun 2019–2021: berkompetisi di FIM CEV Moto3 Junior World Championship.
  • Tahun 2022–2023: turun di GP Moto3.
  • Tahun 2024–2026: tampil di GP Moto2 bersama Honda Team Asia.

4. Dukungan Penuh dari Astra Honda Motor

Direktur Marketing AHM, Octavianus Dwi, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak sejarah baru:

“Veda menjadi pebalap kelima dari binaan Astra Honda Racing School yang menembus balap Grand Prix. Sebelumnya ada Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim, Andi Gilang, dan Mario Suryo Aji. Kami harap prestasi ini menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus menggapai mimpi.”

Komitmen AHM dalam pembinaan berjenjang dari AHRS, ATC, ARRC, hingga GP menjadi kunci keberhasilan mencetak pebalap berdaya saing global.

5. Mimpi Besar Indonesia di Panggung MotoGP

Kehadiran Veda dan Mario di dua kelas berbeda menjadi momentum bersejarah bagi dunia balap Indonesia.

Keduanya tak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga semangat “Satu Hati untuk Indonesia Juara.”

Dari Gunungkidul hingga Magetan, mimpi anak bangsa kini melesat di lintasan dunia.

MotoGP 2026 akan menjadi saksi lahirnya babak baru kebanggaan merah putih di panggung balap internasional. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved