Berita Pendidikan Hari Ini

Kemendikbudristek Wujudkan Inovasi Pendidikan Melalui Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar 

Dari gelombang satu pendaftaran, ada 75 ribu orang yang mendaftar yang kami lihat lagi dari 18 bidang studi yang kami buka untuk program PPG

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Seminar pendidikan "Serentak Berkolaborasi Wujudkan Inovasi" berlangsung di Gedung Digital Library, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (24/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Indonesia melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan menargetkan rekrutmen guru pada 2022 sebanyak 40 ribu orang.

Hal itu ucapkan oleh Koordinator Kelompok Kerja PPG Prajabatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zainun Misbah.

"Dari gelombang satu pendaftaran, ada 75 ribu orang yang mendaftar yang kami lihat lagi dari 18 bidang studi yang kami buka untuk program PPG Prajabatan," ucap Misbah kepada awak media usai pelaksanaan seminar pendidikan "Serentak Berkolaborasi Wujudkan Inovasi" berlangsung di Gedung Digital Library, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (24/11/2022).

Pasalnya, calon guru PPG Prajabatan itu tengah disiapkan untuk menggantikan 77 ribu guru yang akan pensiun. 

Oleh sebab itu, pihaknya kini fokus melakukan rekrutmen untuk memastikan pembelajaran tetap berlangsung dan meminimalisasi kekurangan guru atau tenaga pengajar.

Baca juga: Erina Gudono Hadiri Rapat Persiapan Pernikahan di Royal Ambarrukmo Pada 23 November 2022

Nantinya, para calon guru PPG Prajabatan menjalani rangkaian tes.

Di mana, tes tersebut juga menjadi momentum untuk memperbaiki sistem rekrutmen guru demi meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

Tes-tes tersebut meliputi kemampuan literasi, numerasi, hingga penguasaan pada bidang studi. 

Tidak hanya itu saja, pihaknya akan melakukan seleksi wawancara terkait 10 kompetensi dalam memberikan pembelajaran yang berguna pada masa kini dan masa mendatang.

"Yang paling penting, para calon guru harus memiliki panggilan jiwa atau passion untuk menjadu guru demi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia," ujar Misbah.

Pemerintah juga telah menyediakan beasiswa atau bantuan pendidikan untuk PPG Prajabatan selama satu tahun. Nantinya, program tersebut dapat diikuti di 79 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Pendidikan (LPTK) yang memiliki izin di PPG Prajabatan.

"Di program itu, kami melakukan adaptasi pendidikan global dengan adanya mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan mengajar guru di masa depan. Kami juga perlu kolaborasi dengan banyak pihak yang concern pada pendidikan," paparnya.

Di sisi lain, CEO Global Tanoto Foudation, Satrijo Tanudjojo, menyampaikan dukungannya terhadap PPG Prajabatan.

Oleh sebab itu, kehadirannya dalam Seminar Nasional Serentak Berkolaborasi Wujudkan Inovasi itu menjadi platform praktik baik dari praktisi dan pembuat kebijakan.

"Program itu penuh tantangan, tetapi sangat strategis untuk memastikan sistem pendidikan diisi oleh sumber daya manusia yang kompeten untuk menjadi pendidik bagi anak-anak," ucapnya.

Ia menjelaskan terdapat empat area potensial untuk menyiapkan calon pendidik berkualitas untuk masa depan yang diupayakan Tanoto Foundation. Di antaranya, konten program pendidikan guru yang harus sesuai perkembangan zaman dan dengan pendekatan praktik serta fokus pada praktikum pengajaran kolaboratif. Sehingga, para calon guru tersebut dapat terus berkembang. 

"Kami juga meningkatkan monitoring dan evaluasi untuk perbaikan terus menerus. Yang tidak kalah penting, kami memberi dukungan pada guru baru pada waktu awal mereka mengajar," tutur Satrijo.

Baca juga: Isi Sumpah Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia di Hadapan Raja di Istana Negara

Tambahnya, langkah itu menjadi bagian dari upaya aktif Tanoto Foundation untuk mendukung revitalisasi guru.

Pasalnya, selama ini pihaknya telah memberi masukan kurikulum untuk PPG Prajabatan, satu di antaranya dengan mengundang pakar pendidikan Singapura untuk berbagi ilmu dengan 50 dosen sebagai upaya bechmarking.

Kendati demikian, Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Margana, berujar diskusi itu jadi bagian dari upaya mengawal peningkatan layanan pendidikan lewat program PPG Prajabatan. Apalagi saat ini pendidikan telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang kental dengan segala hal digital.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, guru, dosen, dan mahasiswa calon guru juga harus punya shifting paradigm dengan menguasai teknologi digital agar tidak tertinggal," katanya.

"Ini ditandai dengan pendidikan yang tidak hanya mengembangkan potensi anak didik, tapi juga talenta mereka," pungkas Margana. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved