Update Corona di DI Yogyakarta

Gunung Merapi Keluarkan Empat Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,5 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava pijar empat kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya, Rabu (23/11/2022).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava pijar empat kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya, Rabu (23/11/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG , Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

“Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 74-99 persen dan tekanan udara 563-752 mmHg,” jelasnya.

Baca juga: Update Gunung Merapi 22 November 2022, Terjadi 2 Kali Guguran Lava Pijar Pagi Ini

Secara visual, gunung kabur 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Gempa guguran terjadi sebanyak 16 kali dengan amplitudo 3-10 mm berdurasi 30,8-131,3 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0,3 detik berdurasi 7,5 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 13 kali dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0,4-0,6 detik berdurasi 6,4-9,8 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” ujarnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 19 November 2022: 12 Kali Gempa Guguran, Tanpa Guguran Lava Pijar

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved