Basarnar Yogyakarta Tempatkan 5 Anggota untuk Pantau Pergerakan Tanah di Lokasi Longsor Gunungkidul
Koordinator Posko Basarnas Yogyakarta, Arif Rahman, mengatakan timbunan material longsor di lokasi kejadian masih belum teratasi
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta menempatkan lima orang untuk memantau adanya pergerakan tanah perbukitan di lokasi longsor Padukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Hal ini dilakukan pada pencarian dua korban longsor yang masih terjebak material longsor.
Koordinator Posko Basarnas Yogyakarta, Arif Rahman, mengatakan timbunan material longsor di lokasi kejadian masih belum teratasi.
Tingginya material longsor mengakibatkan proses pencarian korban cukup sulit.
Dua ekskavator yang disediakan juga masih belum dapat dioperasikan, sebab pagi tadi guguran tanah dari atas bukit masih terjadi.
"Kami sudah menempatkan satu regu di atas bukit untuk memantau pergerakan tanah. Ada lima orang di sana nanti menginfokan terbaru di atas jika ada longsor," katanya saat ditemui di posko, Minggu (20/11/2022).
Dia menjelaskan, proses pencarian korban longsor hari ini dibagi menjadi dua sektor.
Dari sisi kiri rumah korban, Basarnas Yogyakarta telah mengirim satu regu untuk menyisir lokasi atau rumah korban.
"Terus kemudian disebar, bawahnya rumah juga ada satu regu. Masing-masing sektor kami maksimalkan dan semua SRU yang terlibat menggunakan safety," ujarnya.
Selain menempatkan lima personel untuk memantau pergerakan tanah, pihaknya juga memasang stik untuk mendeteksi longsor.
Dijelaskan olehnya, untuk personel yang terlibat sampai dengan pukul 09.43 berjumlah 110 orang.
Mereka akan melakukan pencarian dua korban selama sehari penuh.
Basarnas Yogyakarta juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengupdate cuaca pada Minggu (20/11/2022).
"Karena karakteristik wilayah sini bebatuan padas. Kalau panas kering, kalau hujan batu tergerus jadi lumpur," pungkasnya. (*)