Perang Rusia Ukraina
Scott Ritter : Rudal ke Polandia dari Ukraina Tapi NATO Tetap Salahkan Rusia
Scott Ritter, mantan intelijen Korps Marinir AS mengatakan NATO tetap akan menyalahkan Rusia meskipun rudal yang hantam Polandia dari Ukraina.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
“Ketika laporan ini pertama kali keluar, berdasarkan serpihan data yang tidak lengkap, Polandia bersama-sama negara-negara Baltik berteriak agar NATO mempertimbangkan prosedur Pasal 5 dan Pasal 4 - pada dasarnya meminta, menuntut agar NATO ikut campur dalam konflik Ukraina,” kata Ritter.
“Ini memberi tahu Anda negara-negara ini, Polandia dan negara-negara Baltik berusaha mencari alasan untuk meningkatkan konflik di Ukraina sehingga NATO terlibat,” lanjutnya.
Baca juga: Presiden Polandia : Kami Tak Punya Bukti Rusia Tembakkan Rudal ke Polandia
Baca juga: Versi Reuters, Presiden AS Joe Biden Sebut Bukan Rusia yang Tembakkan Rudal ke Polandia
Ritter lantas menggarisbawahi, ketika (NATO) dipaksa mundur karena bukti rudal itu ditembakkan Ukraina dan bukan rudal Rusia, NATO masih mencari alasan apa pun untuk meningkatkan krisis ini.
“Meskipun sekarang diakui rudal yang menghantam Polandia rudal pertahanan udara S-300 Ukraina, kesalahan dialihkan ke Rusia oleh para pemain NATO,” lanjut penilik nuklir di Irak saat Perang Teluk I ini.
Mereka, para pendukung Ukraina, mengemukakan alasan, rudal (Ukraina) ini tidak akan pernah ditembakkan jika bukan karena intervensi militer Rusia di Ukraina.
“Karena itu, Rusia yang harus disalahkan. Sekarang mereka menggunakan ini sebagai alasan untuk memulai diskusi yang lebih besar tentang pertahanan udara di Polandia, kemampuan pertahanan udara yang berpotensi mencapai Ukraina. Jadi ini eskalasi,” jelas Ritter.
Sementara seorang politisi Polandia mendesak agar Polandia memikirkan kembali posisinya di tengah konflik di Ukraina setelah muncul provokasi dari Kiev yang merenggut nyawa dua.
Jaroslaw Pakula, mantan anggota dewan di Lublin, lokasi serangan rudal, mengatakan rudal yang menghantam Przewodow jelas-jelas milik Ukraina.
Ia menyerukan pemerintah Warsawa perlu mengirim pesan ke Kiev, alih-alih menceritakan “dongeng" kepada warganya.
“Tentu saja, ini adalah roket Ukraina. Tentu saja, ini adalah provokasi dari pihak berwenang Ukraina,” tulis Pakula di halaman Facebook-nya.
"Roket tidak dapat ditembakkan 100 kilometer ke arah yang berlawanan secara tidak sengaja," kata Pakula. Lokasi jatuhnya roket ini jauh di garis belakang serangan Rusia ke Donbass.
Menurutnya, tujuan provokasi itu untuk menakut-nakuti Uni Eropa dan mendapatkan dukungan masyarakat sipil untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Alih-alih menceritakan "dongeng" tentang rudal, Presiden Polandia harus memberi tahu Volodymir Zelensky, Polandia sudah tidak tahan perilaku Kiev.
“Saya mendorong Anda untuk memikirkan kembali posisi Polandia [mengenai] perang ini jika garis merah dilanggar lagi!” kata Pakula ditujukan ke pemerintah Warsawa.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)