Perang Rusia Ukraina
Presiden Ukraina Zelensky Tetap Tuduh Rusia Meski Bukti Rudal Ditembakkan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky tetap menuduh Rusia tembakkan rudal ke Polandia, sekalipun AS dan NATO mengatakan rudal itu dari Ukraina.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Kementerian Pertahanan Rusia membantah bertanggung jawab atas insiden itu dengan mengatakan militer negara itu tidak menyerang sasaran apa pun di dekat perbatasan Polandia-Ukraina.
Moskow mencap laporan media Polandia sebagai provokasi. Insiden itu terjadi di tengah serangan rudal Rusia skala besar yang menargetkan beberapa wilayah Ukraina.
Menteri Energi Ukraina menyebut serangan itu penembakan paling masif dari infrastruktur energi negara itu sejak dimulainya konflik antara Kiev dan Moskow.
Insiden itu terjadi menjelang pertemuan Ramstein (Jerman), berkumpulnya para sponsor Ukraina untuk mendiskusikan bantuan militer dan pengiriman senjata baru ke Kiev.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah mengadakan pertemuan darurat komite keamanan dan pertahanan nasional pemerintah.
Polandia juga menerbangkan jet tempur setelah muncul laporan ledakan yang diduga disebabkan serangan rudal. Militer dan jaksa Polandia telah tiba di lokasi ledakan.
Stasiun Visegrad 24 melaporkan perkembangan ini. Saluran Telegram Mash Rusia menerbitkan foto yang dikatakan sebagai fragmen rudal S-300. Peralatan era Soviet yang digunakan Ukraina.
"Alasan insiden ini tidak diketahui saat ini," kata juru bicara dinas pemadam kebakaran setempat, Kapten Senior Marcin Lebiedowicz, kepada Radio Lublin.
Dia membenarkan bahwa ada korban dan mengatakan agensinya telah menerima laporan ledakan di lokasi tersebut.
Polandia telah menempatkan militernya dalam siaga dan sedang mendiskusikan apakah akan menggunakan Pasal 4 NATO.
Pemerintah masih menyelidiki penyebab ledakan di sebuah desa dekat perbatasan dengan Ukraina, yang ditudingkan oleh Kiev kepada Rusia.
Pasal 4 adalah mekanisme yang digunakan dalam kasus-kasus ketika anggota NATO merasa terancam, yang memerlukan konsultasi dengan 29 negara anggota lainnya.
Berbeda dengan Pasal 5 yang mewajibkan blok untuk membela anggota yang diserang dari luar.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan 30 anggota blok itu berkonsultasi tentang insiden di Polandia, dan semua fakta perlu ditetapkan.
Kantor berita Associated Press (AP) memberitakan rudal itu dari Rusia, mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan Namanya.
Sementara Pentagon mengatakan tidak memiliki informasi untuk menguatkan klaim itu. Warsawa juga menahan diri untuk tidak menyalahkan Moskow.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pecahan rudal yang ditunjukkan media Polandia tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.
Tidak ada serangan rudal yang dilakukan terhadap target di dekat perbatasan Polandia-Ukraina, dan setiap laporan yang mengatakan sebaliknya adalah provokasi.(Tribunjogja.com/RussiaToday/Aljazeera/Sputniknews/xna)