Perang Rusia Ukraina
Presiden Ukraina Zelensky Tetap Tuduh Rusia Meski Bukti Rudal Ditembakkan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky tetap menuduh Rusia tembakkan rudal ke Polandia, sekalipun AS dan NATO mengatakan rudal itu dari Ukraina.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Kementerian Pertahanan Rusia membantah ada hubungannya dengan insiden itu, dengan menyatakan operasinya tidak meluas ke lokasi insiden.
Menurut pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Associated Press, senjata itu kemungkinan adalah rudal anti-pesawat Ukraina yang tersesat.
Jika benar, proyektil itu mungkin berasal dari timbunan Soviet lama yang diwarisi Ukraina setelah runtuhnya Uni Soviet.
Tuduhan Terbuka Zelensky
Tuduhan terbuka dikemukakan Presiden Ukraina Volodymir Zelensky, yang mengatakan Rusia menembakkan rudal yang menghantam wilayah Polandia.
Serangan itu menurut Zelensky provokasi terhadap NATO, dan ia menyerukan NATO segera bertindak.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menyebut ledakan yang menewaskan dua orang itu sebagai serangan terhadap keamanan kolektif NATO.
“NATO perlu bertindak," kata Presiden Ukraina Vladimir Zelensky. Media Polandia melaporkan setidaknya dua orang tewas dalam apa yang digambarkan sebagai rudal nyasar.
“Ini adalah serangan rudal Rusia terhadap keamanan kolektif (NATO)!” ulang Zelensky sembari menyebut eskalasi yang sangat serius.
Dia mendesak negara-negara barat untuk menempatkan Rusia pada tempatnya dan mencap negara itu sebagai teroris.
“Semakin lama Rusia merasakan impunitas, semakin tinggi ancaman bagi siapa pun yang berada dalam jangkauan rudal Rusia,” kata Zelensky.
Pemerintah Polandia mengadakan pertemuan darurat menyusul insiden tersebut. Pihak berwenang Polandia tak memberikan rincian tentang sifat situasi krisis.
Seorang juru bicara pemerintah, Piotr Mueller, meminta media dan publik untuk tidak mempublikasikan informasi yang belum dikonfirmasi.
Rudal jenis S-300 yang juga dimiliki Ukraina menghantam fasilitas pengering gandum di kota Przewodow, Polandia.
Tempat ini tidak jauh dari perbatasan Ukraina-Polandia. Beberapa media kemudian mengklaim ledakan itu disebabkan oleh serangan rudal.