Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Geram Masih Ada Polisi Kawal Bus Pariwisata di Jogja, Ini Respon Elanto Wijoyono
Menurut Elanto, tugas polisi sejatinya memberikan perlindungan dan keamanan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tetapi, menurut Elanto, tugas polisi sejatinya memberikan perlindungan dan keamanan secara menyeluruh kepada masyarakat.
"Artinya tidak boleh mengistimewakan kelompok tertentu jika kelompok tersebut tidak memiliki hak keistimewaan," ucapnya.
Baca juga: Kapolda DIY Irjen Suwondo Bertemu Gus Miftah, Ini Pesan Khusus Gus Miftah Untuk Polisi di DIY
Bandingkan Singapur dan Hongkong
Dari rentetan kejadian Polisi patwal mengawal bus pariwisata membuat Elanto tergelitik untuk melihat pelayanan hukum di Singapura dan Hongkong, khususnya bagi kalangan wisatawan.
Dia menegaskan, berbicara industri pariwisata, tentu keamanan dan perlindungan wisatawan menjadi faktor keberhasilan.
Akan tetapi, memberikan pengawalan kepada iring-iringan bus pariwisata dinilai olehnya terlalu berlebihan.
"Ketika kita bicara industri wisata misal merujuk praktik di kota-kota dunia lain diluar Jogja. Gak ada tuh wisatawan kemana mana dikawal. Misal kita main ke Singapura atau berkunjung ke Hongkong itu gak ada wisatawan yang harus dikawal seperti di Jogja," terang dia.
Hal yang seharusnya dilakukan oleh kepolisian menurutnya memberantas aksi kejahatan jalanan sampai ke akar-akarnya, atau mengurai titik-titik kemacetan, apabila alasan melakukan patwal demi keamanan lantaran tingginya kriminalitas dan tingkat kemacetan di Jogja.
"Bahwa kalau misalnya Jogja lalu lintasnya macet, ruwet terus ada kerawanan atau kriminalitas jalanan, akar masalah itu yang harus diselesaikan terlebih dahulu," ujarnya.
Dia menegaskan, pendapatan asli daerah (PAD) di Jogja terutama memang dari pajak hotel resto yang tumbuh berkat wisata.
"Tapi, relakah kita jika ekosistem wisata DIY dibangun dari suap izin hotel, apartemen, obyek wisata, premanisme mafia parkir, kolusi tour operator dan jasa patwal, hingga arogansi wisatawan yang merasa bisa bayar layanan?," tegas Elanto.
Merespon hal itu, Kasi Humas Polresta Yogyakarta , AKP Timbul Sasana Raharja membenarkan bahwa beberapa jajaran di Satlantas Polresta Yogyakarta melakukan pengawalan terhadap rombongan bus pariwisata.
"Terkait itu, pada intinya semua warga negara itu bisa menggunakan pengawalan sesuai kepentingannya. Kalau petugas Polisi mengawal, mungkin dari bis pariwisata mengajukan pengawalan, karena dia mungkin punya kepentingan," kata Timbul.
Apapun alasan kepentingan pengawalan itu, pihak kepolisian tentunya akan menindaklanjuti pengajuan pengawalan tersebut.
Baca juga: Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan Lakukan Patroli Malam, Datangi Sejumlah Pos Polisi
"Hanya saja masyarakat banyak yang belum tahu. Semua orang bisa kok mengajukan pengawalan. Dan untuk pengawalan bus kemarin, mungkin itu sudah sesuai aturan dalam pengajuan pengawalan," ujarnya.