KTT G20
Lima Kelebihan Mobil Kepresidenan AS 'The Beast', Kuat Tahan Tembakan Peluru 44 Magnum
Kendaraan ini dilengkapi dengan sejumlah persenjataan mutakhir untuk mengantisipasi serangan dari musuh.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BALI - Tim pengamanan Presiden AS Joe Biden secara khusus mendatangkan mobil kepresidenan AS yaitu Cadillac One atau yang lebih dikenal dengan 'The Beast' dari Amerika ke Bali selama gelaran KTT G20.
Joe Biden memilih kendaraan kepresidenannya "The Beast" untuk kegiatannya selama menghadiri KTT G20 di Bali.
Padahal, pemerintah Indonesia sebelumnya sudah menyediakan mobil khusus bagi para tamu negara yang hadir di KTT G20 Bali.
Kendaraan yang disediakan oleh Pemerintah Indonesia ini adalah mobil ramah lingkungan bermerek Hyundai Genesis G80.
Namun nampaknya Biden lebih percaya diri jika menaiki The Beast selama berada di Bali.
Tentunya, hal itu tidak lepas dari fasilitas dan kelebihan yang dimiliki oleh The Beast yang sangat mumpuni.
Kira-kira apa kelebihan The Beast, kendaraan resmi Presiden AS yang khusus didatangkan ke Bali ini ya?
Dikutip dari Tribunnews.com, The Beast memiliki sejumlah kelebihan di atas rata-rata.
Kendaraan ini dilengkapi dengan sejumlah persenjataan mutakhir untuk mengantisipasi serangan dari musuh.
Bahkan kendaraan ini mampu menahan tembakan dengan peluru magnum 44.
Berikut ini spesifikasi lengkap The Beast :
1. Senjata dan Pertahanan
Sebagai kendaraan orang nomor satu di Amerika Serikat, The Beast tentunya memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melindungi orang yang ada di dalamnya.
Selain dilengkapi dengan sejumlah persenjataan, The Beast juga memiliki teknologi yang super canggih.
Dilansir spycape.com, The Beast dilengkapi dengan perangkat bermodel seperti di film James Bond termasuk 'layar asap' dan pegangan pintu yang akan mengalirkan listrik berdaya 120 volt kepada penyerang.
Selain itu, The Beast juga dapat memuntahkan cairan agar kendaraan musuh tidak terkendali.
Senjata seperti shotgun, pelontar granat, night vision, dan gas air mata juga tersedia dalam mobil ini.
Adapun The Beast memiliki berat antara 8-10 ton dengan bodi terbuat dari pelat baja setebal 8 inci (20,32 cm) untuk melindungi dari potensi serangan bom serta 5 inci (12,7 cm) jendela yang dapat mencegah peluru magnum 44.
Kemudian untuk interior The Beast dapat mencegah serangan kimia.
Selain itu, kecepatan The Beast sendiri dapat mencapai 60 mil per jam dalam 15 detik.
2. Ada Lebih dari Satu 'The Beast'
Setidaknya ada dua mobil The Beast yang sama sehingga membuat penyerang kebingungan di mobil yang mana presiden AS berada.
Sebagai informasi, pada saat pelantikan Joe Biden, terdapat tujuh mobil The Beast yang digunakan.
Baca juga: KTT G20 jadi Ajang Pertemuan Penting Joe Biden dan Xi Jinping, Apa yang Akan Dibahas?
3. Membawa Suplai Darah Milik Presiden AS
The Beast juga membawa suplai darah yang cocok dengan golongan darah milik presiden ketika adanya hal yang bersifat mendesak.
Tidak hanya itu, mobil yang diproduksi General Motors (GM) ini juga membawa suplai oksigen yang dapat disalurkan langsung dari kabin.
Mobil berjenis limosin ini dapat membawa tujuh orang sehingga presiden AS tidak merasa jauh saat membutuhkan bantuan.
Staf penting termasuk dokter militer presiden biasanya mengikuti dari belakang iring-iringan mobil kepresidenan yang dikenal dengan 'Control Car'.
4. Komunikasi
Di dalam The Beast, suara hampir tidak dapat terdengar karena mobil dilapisi baja.
Sehingga The Beast dibekali adanya mikrofon di dalam dan speaker di luar mobil.
Selain itu alat komunikasi lain juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan mobil iring-iringan yang mengawal presiden.
Alat komunikasi yang menarik dari The Beast adalah presiden AS dapat mengirimkan kode untuk menembakan senjata nuklir ketika ada situasi mendesak.
5. Ada 50 Mobil yang Bersama The Beast
Dalam iring-iringan presiden AS, biasanya digunakan setidaknya 50 kendaraan dengan didalamnya ada 100 staf.
Namun terkadang kendaraan ekstra ditambahkan sehingga presiden tidak harus selalu di dalam The Beast.
Perubahan-perubahan semacam ini dilakukan secara rutin oleh pengawal presiden untuk menggagalkan penyerangan terhadap presiden. (*)