Berita Sleman Hari Ini

Pemkab Sleman Masih Kaji Perbaikan Jembatan Penghubung di Purwomartani yang Ambruk

Jembatan yang melintang di atas sungai Tepus di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman ambruk setelah hujan deras mengguyur dengan intensit

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
BPBD Sleman dan sejumlah relawan membersihkan material jembatan sungai Tepus di Purwomartani yang ambruk setelah diguyur hujan deras pada Senin (8/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jembatan yang melintang di atas sungai Tepus di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman ambruk setelah hujan deras mengguyur dengan intensitas lama, pada Senin (8/11/2022) petang.

Rencana perbaikan jembatan penghubung antar dusun tersebut hingga kini masih dalam kajian konstruksi, untuk menghitung nilai anggaran yang dibutuhkan. 

"Kami masih menunggu kajian dari Bina Marga (DPUPKP) untuk kontruksinya. Apakah menggunakan baja seperti jembatan awal atau pakai beton- kombinasi. Itu tentu akan berpengaruh pada nilai (anggaran)," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, Kamis (10/11/2022). 

Baca juga: Temuan 645 Kasus DBD di Kulon Progo pada 2022, Ini Penyebabnya

Makwan mengungkapkan, jembatan di Purwomartani yang ambruk statusnya adalah jalan lingkungan, bukan jalan kabupaten sehingga tidak bisa langsung diambil alih Bina Marga.

Untuk itu, rencana mekanisme perbaikan perlu dirapatkan di Bagian Administrasi Pembangunan Setda Sleman

Apakah perbaikan akan menggunakan anggaran BKK Kalurahan atau bagaimana.

Termasuk soal penggunaan kontruksi, apakah menggunakan baja, beton atau kombinasi.

Kemudian, apakah jembatan dibangun dengan lebar sama seperti sebelumnya atau akan diperlebar supaya bisa dilewati kendaraan mobil. 

"Semua itu kan sangat tergantung dengan perencanaan, dan tergantung ketersediaan anggaran juga," jelas dia. 

Sejauh ini, menurut Makwan, BPBD Sleman masih berupaya membersihkan semua material jembatan yang ambruk.

Pasalnya, selain berat, baja tersebut berada di dasar sungai Tepus yang cukup dalam.

Rencananya, baja konstruksi akan dipotong - potong terlebih dahulu dan diangkat memakai bantuan crane. 

"Kami akan dipotong dulu baja-bajanya pakai las. Lalu ditarik pakai crane, kalau manual, ndak kuat," terang Makwan. 

Diketahui, ambruknya jembatan sungai Tepus pada Senin (8/11/2022) petang lalu membuat tiga orang mengalami luka.

Kejadian tersebut bermula ketika seorang warga bersama anaknya, berupaya membersihkan pohon bambu roboh yang hanyut menghalangi aliran sungai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved