Atap SD Muhammadiyah Playen Ambruk
Pernyataan Sri Sultan HB X Soal Ambruknya Atap SD Muhammadiyah Bogor yang Renggut Satu Korban Jiwa
Raja Keraton Yogyakarta ini memastikan penanganan peristiwa itu sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku prihatin atas peristiwa ambruknya atap ruang kelas SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Selasa (8/11/2022) lalu.
Bahkan peristiwa itu menyebabkan belasan siswa terluka dan satu pelajar meninggal dunia.
Korban meninggal disebut berupaya melindungi teman-temannya dengan memberikan jalan agar segera pergi untuk dievakuasi.
"Yang kasihan (korban) yang menolong (teman-temannya) justru yang kena (tertimpa reruntuhan)," kata Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Ribuan Warga Iringi Pemakaman Korban Ambruknya Atap Bangunan SD Muhammadiyah Bogor
Baca juga: 10 Saksi Tragedi Atap Ambruk SD Muhammadiyah Bogor Playen Diperiksa
Raja Keraton Yogyakarta ini memastikan penanganan peristiwa itu sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Pemerintah kabupaten/kota se-DIY pun memiliki tugas untuk melakukan inventarisasi terhadap kondisi bangunana sekolah di wilayahnya.
Jika ditemukan bangunan rawan ambruk, maka harus dilakukan renovasi dan perbaikan.
Untuk keperluan tersebut juga sudah dianggarkan oleh pemerintah setempat melalui dana kedaruratan.
Dalam hal ini, Pemda DIY memiliki wewenang untuk memberi dukungan jika pemerintah kabupaten/kota tidak mampu melakukan penanganan.
"Sebetulnya kabupaten sudah tahu kita kan koordinasinya kira-kira mereka perlu bantuan apa enggak," tandas Sultan. (Tribunjogja)