Waspada Cuaca Buruk
Berita Bencana : Dusun Guntur Paranggupito Wonogiri Tergenang Banjir Gara-gara Luweng Tersumbat
Bencana banjir melanda Dusun Guntur, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri pada Sabtu (5/11/2022) malam.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, WONOGIRI - Bencana banjir melanda Dusun Guntur, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri pada Sabtu (5/11/2022) malam.
Banjir yang melanda Dusun Guntur ini dipicu tersumbatnya luweng atau mulut sungai bawah tanah.
Akibatnya, air menggenang dan menutup akses jalan utaram ke Pantai Nampu Wonogiri.
Tak hanya itu, air juga menggenangi sejumlah rumah warga.
Total ada 13 rumah yang terdampak banjir di Dusun Guntur ini.
Dikutip dari Tribunsolo.com, Kadus Guntur, Widhi Hartono, mengatakan banjir yang melanda wilayahnya bermula dari hujan lebat yang mengguyur pada tengah malam.
Banyaknya air hujan membuat selokan-selokan di dusun tersebut dipenuhi air.
Sementara air yang seharusnya mengalir ke luweng tidak bisa mengalir secara lancar karena mulut sungai bawah tanah yang ada di wilayahnya tersebut.
Baca juga: Banjir Rendam Bangunan di Girisubo Gunungkidul Akibat Hujan Semalaman
Baca juga: Laporan BPBD: Dampak Kerugian Banjir di Girisubo Gunungkidul Capai Puluhan Juta Rupiah
Akibatnya air menggenang sehingga memutus akses jalan dan menggenangi rumah warga.
"Sabtu malam hujan deras. Kejadiannya itu sekitar pukul 23.45 WIB. Ada 13 rumah yang sempat terendam. Ketinggian sempat mencapai 30-40 cm," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Minggu (6/11/2022).
Widhi menjelaskan, hingga siang ini banjir sudah mulai surut. Namun masih ada sejumlah rumah yang tergenang. Akses jalan menuju Pantai Nampu masih terendam.
Akibatnya, kata dia, wisatawan yang hendak menuju ke Pantai Nampu harus diarahkan ke jalur alternatif yang tidak terdampak banjir.
Kendati demikian, dia memastikan tidak ada warga yang mengungsi. Hanya saja sejumlah barang dan ternak warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Ada 14 sapi dan puluhan kambing yang diungsikan," jelasnya.
Atas peristiwa itu, menurutnya perlu ada langkah yang dilakukan agar banjir karena luweng tersumbat tidak terulang, yakni dengan pelebaran mulut luweng.
Namun, menurutnya pelebaran itu memerlukan alat berat, sebab kalau hanya tenaga manusia tidak memungkinkan. Selain itu, juga perlu dibuat penampungan air sebelum dialirkan ke luweng.
Dihubungi terpisah, Camat Paranggupito, Catur Susilo Prono membenarkan bencana yang terjadi di wilayahnya. Ada sejumlah desa yang terjadi banjir karena hujan deras dan luweng tersumbat.
Desa yang tergenang banjir itu, berdasarkan laporan yang diterimanya, diantaranya Desa Gudangharjo, Paranggupito, Gunturharjo, Johunut dan Sambiharjo.
"Sampai siang ini yang masih ada genangan cuma di Dusun Guntur Desa Gunturharjo. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa-peristiwa ini. Untuk kerugian, masih kita hitung," pungkasnya. (*)