Kerumunan Maut di Itaewon

Ngamuk di Altar Tragedi Itaewon, Ibu Korban Merusak Karangan Bunga dari Presiden Yoon Seok Yeol

Marah, ibu dari salah satu korban tragedi Itawon merusak karangan bunga duka cita dari Presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol.

Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Gaya Lufityanti
DOK. Raphael Rashid via Twitter @koryodynasty
Ngamuk di Altar Tragedi Itaewon, Ibu Korban Merusak Karangan Bunga dari Presiden Yoon Seok Yeol 

TRIBUNJOGJA.COM - Media Korea Selatan YTN pada Jumat (4/11/2022) waktu setempat mewartakan, seorang ibu dari salah satu korban dalam tragedi Itaewon mengamuk di Altar Duka Cita Bencana Itaewon , Seoul Plaza, Korea Selatan.

Mengutip laporan jurnalis Korea Selatan, Raphael Rashid, melalui akun media sosial Twitternya @koryodynasty, ibu korban tersebut melemparkan karangan bunga belasungkawa dari Presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol dan lainnya.

“Hari ini di altar bencana Itaewon di Seoul Plaza, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai ibu dari salah satu korban melemparkan karangan bunga belasungkawa dari presiden Yoon Seok Yeol dan lain-lain di lantai,” tulis Raphael Rashid, Jumat.

Ibu korban tragedi Itaewon merusak karangan bunga duka cita di altar
Ibu korban tragedi Itaewon merusak karangan bunga duka cita di altar (DOK. NEWSIS)

Dalam cuplikan video pemberitaan YTN yang diunggah di Twitter @koryodynasty, terlihat ibu korban tersebut datang ke Altar Duka Cita Bencana Itaewon , kemudian menjatuhkan dan melemparkan karangan bunga duka cita.

Ibu korban terlihat mencabuti bunga-bunga duka cita yang masih tertancap pada karangan bunga, lalu melemparkannya ke tanah.

Baca juga: EKSKLUSIF: Cerita Patricia Febriola, WNI Alami Tragedi Itaewon, Sempat Tergencet di Tengah Kerumunan

Baca juga: Tragedi Itaewon, Jurnalis Korea Selatan Khawatir Video CPR Korban Tersebar di Situs Web Dewasa

Tak lama kemudian, terlihat seorang petugas dan seorang polisi berusaha menenangkan ibu korban, menghentikan aksinya merusak karangan bunga.

Suara dalam video tersebut telah disensor. Namun, Jurnalis Korea Selatan Raphael Rashid dalam cuitannya mengatakan, ibu korban itu menanyakan mengapa pemerintah tidak bisa melindungi anak-anak.

“(Ibu korban tersebut) menanyakan mengapa anak-anak tidak dapat dilindungi, dan menuntut permintaan maaf,” kata Raphael Rashid.

Tak malam kemudian, ibu korban yang mengamuk di Altar Duka Cita Tragedi Itaewon itu pun dibawa pergi oleh dua orang polisi.

“Dia (ibu korban) dibawa pergi (oleh Polisi Korea Selatan),” tulis Raphael Rashid dalam cuitannya.

“Rasanya memilukan (melihat kemarahan ibu korban tragedi Itaewon). Saya tidak bisa membayangkan apa yang dialami keluarga-keluarga itu,” ucap Raphael Rashid.

“Di atas kesedihan, semua orang sangat marah saat ini. Mereka menginginkan jawaban (tentang kebenaran tragedi Itaewon),” imbuhnya.

“Sebagian besar pesan yang saya lihat dari orang-orang (yang datang melayat) mengatakan ‘Maaf kami tidak bisa melindungimu’,” tulis Raphael Rashid.

Baca juga: Kisah Tragis Choi Boseong Pemuda Korsel yang Tewas dalam Tragedi Itaewon saat Rayakan Ultah

Baca juga: Korban Meninggal Tragedi Itaewon Jadi 156, Terungkap Isi Laporan Warga di TKP via Telepon Darurat

Pesan-pesan dari para pelayat untuk korban tragedi Itaewon

Pelayat berdoa untuk korban tragedi Itaewon di Stasiun Itaewon
Pelayat berdoa untuk korban tragedi Itaewon di Stasiun Itaewon (DOK. Raphael Rashid via Twitter @koryodynasty)

Perayaan Halloween di kawasan Itaewon , Kota Seoul, Korea Selatan menjadi tragedi memilukan setelah lebih dari 100.000 orang memadati area gang sempit menanjak, berdesakan, terjatuh, dan terinjak-injak pada Sabtu (29/10/2022).

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved