Kerumunan Maut di Itaewon
Korban Meninggal Tragedi Itaewon Jadi 156, Terungkap Isi Laporan Warga di TKP via Telepon Darurat
Fakta baru tragedi Itaewon, berjam-jam sebelum kejadian, warga di TKP tragedi Itaewon sudah telepon polisi. Begini isi laporan warga.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Perayaan Halloween di daerah Itaewon, Kota Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) malam berujung maut.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, melaporkan kepada Kompas TV, Minggu (30/10/2022) bahwa ada setidaknya 300.000 orang yang datang ke Itaewon pada Sabtu.
Sementara itu, The New York Times, Sabtu (29/10/2022), menyebutkan ada setidaknya 100.000 orang yang memadati area Itaewon.

Ratusan ribu orang yang datang ke Itaewon kemudian saling berdesakan sampai sesak napas, ada juga yang jatuh dan terinjak-injak.
Sampai saat artikel ini ditulis, jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Itaewon mencapai 156 orang, ada 55 orang laki-laki dan 101 orang perempuan, yang sebagian besar berusia 20 tahunan.
Sebelumnya, Yonhap News pada Minggu (30/10/2022) mewartakan bahwa polisi menerima laporan bahwa kejadian kerumunan yang berdesak-desakan itu terjadi sekitar pukul 22:15 KST (Korea Standard Time).
Namun, pada Selasa (1/11/2022), fakta baru ditemukan. Jurnalis Korea Selatan bernama Jeongmin Kim dari NK News mengungkapkan bahwa warga di tempat kejadian perkara (TKP) Itaewon sudah meminta tolong dengan menelpon panggilan darurat polisi sekitar pukul; 18:30 KST.
Waktu panggilan darurat tersebut jauh dari perkiraan terjadinya tragedi yang menurut Polisi Korea terjadi pada pukul 22:15 KST.

Adapun menurut data transkrip panggilan darurat kepolisian, sejak pukul 18:30 KST sampai beberapa saat sebelum kejadian, warga di TKP terus menghubungi 112, nomor telepon darurat Korea Selatan.
Mereka meminta bantuan agar polisi segera datang menyelamatkan warga yang berdesak-desakan.
Jeongmin Kim melalui akun media sosial Twitter resminya @jeongminnkim pada Selasa (1/11/2022) petang, menerjemahkan transkrip panggilan darurat “112” yang diterima kepolisian Korea Selatan.
Berikut terjemahan transkrip panggilan darurat dari Jeongmin Kim seperti dikutip dan diterjemahkan Tribunjogja.com dari utas Twitter @jeongminnkim, Selasa.
1. Panggilan Darurat Pukul 18:34 KST
Warga A : Di gang itu, orang-orang yang naik turun, terlihat sangat genting. Orang tidak bisa turun dan lainnya terus didorong ke atas, rasanya orang-orang mau diremukkan. Saya hampir tidak bisa keluar, begitu banyak orang. Saya pikir polisi perlu mengontrol.
Polisi : Maksud Anda, ada orang tidak bisa berjalan naik turun dengan baik, dan kecelakaan besar mungkin terjadi jika orang terlindas didorong jatuh, dll?