Berita Jogja Hari Ini
Ada Proyek Apa di Jembatan Tegalrejo Jogja? Ini Penjelasan Pemkot Yogyakarta
Penjelasan Pemerintah Kota Yogyakarta terkait proyek pembangunan talut Sungai Winongo di bawah Jembatan Tegalrejo.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Anda yang kerap melintasi Jembatan Tegalrejo, Jalan Pembela Tanah Air, Kota Yogyakarta pasti sudah melihat ada proyek pembangunan talut di pinggiran sungai.
Menurut pantauan Tribunjogja.com, pada Jumat (4/11/2022) siang sekitar pukul 11.45 WIB, ada sebuah truk molen atau truk mixer di pinggir jalan samping Jembatan Tegalrejo.
Truk mixer tersebut mengaduk material bangunan yang dialirkan turun ke pinggiran sungai.
Terpantau Jalan Pembela Tanah Air di sekitar lampu lalu lintas menjadi lebih macet dengan adanya truk molen tadi.
Di manakah lokasi Jembatan Tegalrejo yang saat ini sedang ada proyek pembangunan talut di pinggiran sungai?
Anda bisa klik link di sini untuk melihat lokasi melalui platform Google Maps.
Bagi yang penasaran, sebenarnya ada proyek apa di Jembatan Tegalrejo tersebut, jawabannya ada di sini.
Pembangunan talut sungai, upaya pengelolaan kawasan kumuh oleh Pemkot Yogyakarta

Diwartakan Tribunjogja.com, Minggu (7/8/2022), Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah berupaya merampungkan persoalan kawasan kumuh.
Seperti diketahui, sampai kini upaya pengelolaan kawasan kumuh masih belum rampung.
Untuk menyelesaikan persoalan kawasan kumuh, pemukiman warga yang berada di bantaran sungai jadi sasarannya, termasuk Jembatan Tegalrejo.
Baca juga: Rampungkan Permasalahan Kawasan Kumuh, Pemkot Yogyakarta Lanjutkan Pembangunan Talut Permukiman
Baca juga: Ada Proyek Apa di Alun-alun Utara Yogyakarta?
Hari Setyawacana, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, mengatakan, salah satu upaya pengelolaan kawasan kumuh yang dilakukan Pemkot Yogyakarta saat ini adalah membangun talut pemukiman.
Pada Minggu (7/8/2022), Hari mengatakan bahwa Pemkot Yogyakarta sedang mengerjakan proyek pembangunan talut di aliran Sungai Winongo (Kali Winongo).
“Sebagai langkah awal penataan lingkungan, kami akan memperkuat tanggul penahan tanah permukiman ya, dengan membuat penggal talut sungai,” jelas Hari pada Minggu (7/8/2022).

“Khususnya yang di bawah jembatan Tegalrejo itu,” kata Hari.
Setelah menyelesaikan pembangunan talut sungai, Hari memaparkan, pihaknya akan membuat talut permukiman.
Selanjutnya, akan ada pembangunan jalan inspeksi dengan berbagai utilitas pendukung untuk menunjang kenyamanan warga.
“Seperti yang sudah kita kerjakan, di sana nanti ada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal, perbaikan akses jalan, dan penerangan jalan. Sehingga, kawasan yang tadinya kumuh bisa menjadi indah,” kata Hari.
Selain perbaikan akses jalan, penerangan jalan, dan IPAL, Pemkot Yogyakarta juga akan membuat akses alat berat.
“Sekaligus, kita buat akses untuk alat berat, supaya ketika nanti ada pemeliharaan, atau pembersihan sungai, bisa jadi lebih mudah,” tutur Hari.
Baca juga: Sosialisasikan Struktur dan Skala Upah, Pemkot Yogya : UMK untuk Pekerja di Bawah 12 Bulan
Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, SPBU Wates Kota Kulon Progo Dilalap Si Jago Merah
Mempercantik wajah Kota Yogyakarta
Menambahkan keterangan dari Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyawacana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya angkat bicara.
Aman mengatakan, pembangunan talut sungai (termasuk di area bawah Jembatan Tegalrejo) bukan sekadar untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga yang tinggal di bantaran sungai, tetapi juga untuk mempercantik wajah Kota Yogyakarta.
“Lebih dari itu, pembangunan ini menjadi bagian dari penataan wajah dan landmark Kota Yogyakarta, terutama yang di seputaran jembatan,” ujar Aman.
Selama ini, kata dia, Jembatan Tegalrejo termasuk kawasan yang ramai dilewati masyarakat.

Termasuk pula para pelajar, mahasiswa, dan wisatawan yang sedang di Jogja.
Untuk itu, Aman berharap, upaya penataan wajah Kota Yogyakarta dengan membangun talut sungai dapat memperkuat kesan “indah” di Jogja.
“(Supaya) kalau orang lewat, melihat kiri dan kanan, kawasannya sudah tergarap,” kata Aman.
“Jadi, ini bukan soal pembangunan talut (sungai) saja, tapi bagian dari penataan yang berorientasi pada perwajahan Kota Yogyakarta,” tutup Sekda Kota Yogyakarta tersebut.
( tribunjogja.com )