Berita Jogja Hari Ini

Pasien Gagal Ginjal Akut di DIY Tidak Ada Riwayat Konsumsi Obat Sirup, Ini Tanggapan Dinkes DIY

Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY memastikan 13 kasus gagal ginjal yang menyerang anak-anak di DI Yogyakarta tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat jenis

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Yuwantoro Winduajie
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY memastikan 13 kasus gagal ginjal yang menyerang anak-anak di DI Yogyakarta tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat jenis sirup.

Dengan demikian, hingga kini penyebab penyakit itu masih belum diketahui secara pasti alias misterius.

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie saat dimintai tanggapan enggan berspekulasi terkait penyebab kemunculan penyakit gagal ginjal pada belasan anak di DI Yogyakarta.

Baca juga: Pernikahan Kaesang dan Erina, Bila Digelar di Pendopo Royal Ambarrukmo Maka Wajib Pakai Adat jawa

Pihaknya masih menunggu hasil kajian yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maupun kepolisian.

Pembagian ketugasan terkait penelusuran penyebab penyakit tersebut sebelumnya telah disepakati dalam rapat koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat belum lama ini.

"Dalam rapat terpadu terakhir dengan Bareskrim Polri, Dinkes, dan BPOM di seluruh provinsi sudah menyepakati pemeriksaan obat-obatan dilakukan BPOM di daerah masing masing. Lalu darah dan urin (pasien) diperiksa oleh Puslabfor Polri," terang Pembajun, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Angka Kemiskinan Ekstrem di Bantul Capai 27.510 Jiwa, Lurah Diminta Lakukan Verifikasi Lapangan

Selain menunggu hasil kajian, Dinkes DIY juga berperan melakukan kajian epidemiologi yang bertujuan untuk mengetahui dampak persebaran penyakit gagal ginjal akut misterius di DI Yogyakarta.

Hingga saat ini dipastikan juga tidak terjadi penambahan pasien.

Baik yang berasal dari Yogyakarta maupun rujukan dari Jawa Tengah.

"Kalau kita lebih melihat penyelidikan epidemologinya itu ada dampak nggak di kondisi kesehatan suatu wilayah. Tapi memang Bareskrim berharap kita menjadi satgas bersama-sama," jelasnya. (tro)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved