Kerumunan Maut di Itaewon

4 Tragedi Memilukan di Dunia Selama Bulan Oktober 2022, dari Kanjuruhan sampai Itaewon

Bulan Oktober 2022 menjadi bulan kelam bagi banyak negara. Banyak tragedi memilukan terjadi, merenggut banyak nyawa yang tidak lagi melanjutkan hidup

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Yoseph Hary W
JUNG YEON-JE / AFP
Mayat para korban di distrik kehidupan malam Itaewon Seoul, Minggu 30 Oktober 2022 waktu setempat. Ratusan orang diduga kesulitan bernafas setelah ribuan berkerumun di jalan-jalan sempit untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. 

TRIBUNJOGJA.COM - Bulan Oktober 2022 memang menjadi bulan kelam bagi banyak negara.

Banyak tragedi pilu terjadi, merenggut setiap jiwa yang tidak lagi melanjutkan hidup di dunia.

Tribunjogja.com merangkum empat tragedi memilukan di dunia selama bulan Oktober 2022.

Berikut datanya:

1. Tragedi Kanjuruhan, 135 orang meninggal

Suporter Arema FC atau dikenal dengan sebutan Aremania saat mengevakuasi korban kericuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter Arema FC atau dikenal dengan sebutan Aremania saat mengevakuasi korban kericuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). (SURYAMALANG.COM/PURWANTO)

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 membuka kisah pilu di bulan ke-10 ini.

Sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat berdesakan saat ingin keluar dari pintu yang tertutup.

Peristiwa ini terjadi usai pertandingan lanjutan BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Laga yang dikenal sebagai derby Jatim itu berakhir dengan kemenangan tim tamu, Sabtu (1/10/2022) malam.

Baca juga: Tragedi Itaewon: Hari Berkabung Nasional Industri Hiburan Tunda Penayangan Drama hingga Debut Idol

Nahas pun terjadi ketika derby usai. Para suporter yang ingin menyalami para pemain ditanggapi dengan represif oleh polisi.

Terjadilah gontok-gontokan di lapangan hingga polisi menembaki gas air mata ke area tribun.

Suporter pun dilema. Maju kena, mundur pun kena.

Ketika mereka berada di stadion, mereka ditembaki gas air mata oleh polisi.

Ketika mereka mau keluar, harus berdesakan hingga kehabisan oksigen dan meninggal dunia.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo telah menerbitkan laporan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved