Perang Rusia Ukraina

Rusia Kembali Peringatkan AS dan Inggris Terkait Plot Bom Kotor Ukraina

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov memperingatkan AS dan Inggris terkait plot penggunaan bom kotor oleh Ukraina.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
JACK GUEZ / AFP
Asap keluar dari laras howitzer kaliber 155 mm yang ditembakkan pasukan Rusia ke kubu Ukraina. Perang sudah berlangsung sejak Februari dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. 

NEWS UPDATE

  • Menhan Rusia Sergei Shoigu memperingatkan rekannya di AS, Inggris dan Prancis terkait plot penggunaan bom kotor oleh Ukraina.
  • Presiden Ukraina Volodymir Zelensky membantah tuduhan Rusia itu dan balik menuduh justru Rusia yang akan meneggunakan bom pemusnah massal.
  • Ketua Majelis Rendah Rusia Vyacheslav Volodin menyamakan rezim Kiev dengan Al Qaeda, dan Zelensky seperti Osama bin Ladin.

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, memperingatkan rekan-rekannya di AS dan Inggris terkait plot bom kotor oleh Ukraina..

Peringatan sekaligus unjuk keprihatinan itu disampaikan Gerazimov lewat panggilan telepon yang jarang terjadi di level mereka.

Gerasimov menelepon Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dan Kepala Staf Gabungan Inggris Laksamana Sir Tony Radakin, Selasa (25/10/2022).

Berita kontak telepon Gerasimov dan dua sejawatnya itu diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia dan dikutip Russia Today, Selasa (25/10/2022).

Sementara Pentagon hanya menyebutkan kedua jenderal membahas beberapa masalah yang berkaitan keamanan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Itu adalah percakapan pertama antara Gerasimov dan Milley sejak Mei 2022. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan panggilan telepon antara Radakin dan Gerasimov terjadi "atas permintaan Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Buat Senjata Nuklir Bom Kotor

Baca juga: Politisi Rusia Vyacheslav Volodin Samakan Rezim Ukraina dengan Al Qaeda

Inggris menolak tuduhan Rusia Ukraina merencanakan tindakan untuk meningkatkan konflik. Radakin juga menyatakan kembali dukungan abadi Inggris untuk Ukraina.

London setuju, penting untuk menjaga saluran komunikasi dengan Moskow terbuka untuk mengelola risiko salah perhitungan dan untuk memfasilitasi de-eskalasi.

Perkembangan itu terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengemukakan kekhawatiran serupa dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan AS, Inggris, dan Prancis.

Moskow telah memperingatkan negara-negara barat tentang dugaan rencana Kiev untuk menggunakan "bom kotor" untuk menjebak Rusia selama beberapa waktu.

Barat, bagaimanapun, sebagian besar tetap mengabaikan peringatan semacam itu.

Sebelumnya pada Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Kiev ingin menjebak Moskow sebagai "teroris nuklir" dengan menuduhnya menggunakan senjata pemusnah massal.

Plot itu berpotensi meluncurkan kampanye anti-Rusia yang kuat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menyatakan ketidakpercayaan barat dalam skenario ini tidak membuat ancaman itu berkurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved