KISAH Teladan Jenderal Hoegeng yang Bisa Diikuti Polisi Zaman Now, Sederhana dan Tak Gagah-gagahan
Sosok Hoegeng yang bergaya hidup sederhana, tidak gagah-gagahan patut dicontoh oleh polisi zaman sekarang yang juga masih banyak mengalami kemelut int
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah menyebut, hanya ada tiga polisi yang jujur di negeri ini.
Mereka adalah Polisi Hoegeng, polisi tidur dan patung polisi.
Saat itu, Gus Dur melihat kinerja kepolisian yang masih belum sesuai dengan target plus menjamurnya korupsi di setiap kalangan.
Sosok Hoegeng yang bergaya hidup sederhana, tidak gagah-gagahan patut dicontoh oleh polisi zaman sekarang yang juga masih banyak mengalami kemelut internal.
Lalu, siapa sosok polisi Hoegeng yang disebut oleh Gus Dur itu? Mengapa dia disebut sebagai polisi yang jujur?
Baca juga: Richard Eliezer Berdoa Sebelum Tembak Yosua Hutabarat, Jawab Siap Saat Ditanya Ferdy Sambo
Hoegeng memiliki nama lengkap Hoegeng Imam Santoso. Ia merupakan pensiunan Jenderal Polisi dan hidup pada 14 Oktober 1921-14 Juli 2004.
Jabatannya yang tertinggi adalah Kepala Kepolisian Negara Republik indonesia (Kapolri) kelima tahun 1968-1971. Oleh media dan masyarakat, ia dikenal sebagai seseorang yang jujur.
Tidak heran, namanya diabadikan sebagai Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju. Stadion sepakbola di Kota Pekalongan juga diberi nama Stadion Jenderal Hoegeng.
Hoegeng lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921. Nama lahirnya adalah Iman Santoso.
Nama Hoegeng diambil dari "bugel”, menjadi "bugeng" dan kemudian "hugeng”, yang berarti gemuk karena tubuhnya yang gemuk semasa kecil.
Ayahnya adalah Soekarjo Kario Hatmodjo dari Tegal, seorang jaksa di Pekalongan; ibunya adalah Oemi Kalsoem.
Ia memiliki dua adik perempuan, Titi Soedjati dan Soedjatmi. Hoegeng ingin menjadi polisi karena dipengaruhi oleh teman ayahnya yang menjadi kepala kepolisian di kampung halamannya Ating Natadikusumah.
Kisah teladannya pun masih sering disebut, meski ia sudah tiada lebih dari satu dekade.
Berikut sederet kisah teladan Hoegeng:
1. Anti Suap
