Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Apa Itu Gagal Ginjal pada Anak yang Juga Ada di DI Yogyakarta? Begini Penjelasan Dokter Spesialis
Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi ginjal.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
“AKI bukan merupakan penyakit primer dan tidak mungkin terjadi tanpa penyakit lain yang mendasarinya. Penyakit yang mendasari AKI sangat beragam dan berbeda antar kelompok usia anak-anak,” tambahnya.
Pada kelompok balita, penyebab AKI di komunitas adalah gangguan hemodinamik misal akibat diare dengan dehidrasi, syok pada infeksi dengue, dan kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih yang berat.
Sedangkan pada anak lebih besar sampai remaja, AKI komunitas lebih banyak disebabkan oleh penyakit ginjal seperti glomerulonefritis akut.
Profil pasien anak dengan AKI menunjukkan keseragaman berupa gejala prodromal seperti demam, gejala saluran cerna dan gejala saluran pernapasan.
Hal ini dapat menjadi petunjuk dugaan penyebab AKI berupa adanya suatu infeksi di awal yang kemudian mengalami komplikasi AKI.
Proses infeksi yang terjadi melibatkan mekanisme imunologi yang bervariasi dan kompleks, tergantung pada mikroorganisme penyebabnya maupun genetik dari orang itu serta lingkungan.
Baca juga: Ditemukan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, DPRD DIY Minta Pemda Perkuat Koordinasi
Ditemukan Antibodi Sars-CoV-2
“Ada kemiripan dari profil kasus yang dilaporkan. Dari mereka, ditemukan antibodi Sars-CoV-2 positif pada mayoritas pasien yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebelumnya dan tidak pernah diketahui mengalami infeksi Covid-19 baik bergejala ringan atau tidak bergejala,” paparnya.
Oleh karena itu, selain patogen umum yang telah diketahui memiliki tropisme di ginjal, diduga kemungkinan mengenai infeksi Sars-CoV-2 sebagai patogen khusus yang menyebabkan AKI, maupun reaksi hiperinflamasi pasca infeksi Sars-CoV-2 pada pasien anak pasca Covid-19 .
Itu kemudian dikenal sebagai Multisystem Inflammatory In Children (MIS-C).
“Manifestasi klinis Covid-19 terutama adalah demam, batuk dan diare. Meskipun sebagian besar pasien bergejala ringan, sekitar sepertiga pasien mempunyai gejala berat dengan beberapa komplikasi syok septik, Acute Respiratory Distress Syndrome, AKI dan kematian,” ucap dia.
Gagal ginjal terjadi pada sekitar 0,5 - 33,9 persen penderita Covid-19 .
Sedangkan, MIS-C merupakan kejadian yang jarang terjadi setelah Covid-19 , kejadiannya sekitar 3.16 per 10,000 kasus Covid-19 , AKI terjadi sekitar 25-33 persen pasien MIS-C.
“Data dari IDAI per September 2022, ada 74 kasus AKI Progressive Atypical yang telah dilaporkan. Penyakit ini ditemukan sebagian besar pada anak laki-laki dengan usia di bawah 6 tahun tanpa riwayat komorbid,” katanya.
Kasus tersebut, pola perjalanan penyakitnya, tidak seperti AKI yang lazimnya terjadi pada kelompok usia anak di bawah 6 tahun dan progresifitasnya tergolong cepat, sehingga membutuhkan intervensi segera. ( Tribunjogja.com )