Berita Sleman Hari Ini
Cuaca Ekstrem, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman Membuat Saluran Drainase yang Lebar
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono menuturkan, adanya cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin dan petir
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono menuturkan, adanya cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin dan petir di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari terakhir, membuat beberapa tanaman di lahan pertanian khususnya hortikultura dan di lahan perkebunan mendapat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Tidak hanya itu saja, hujan yang terus berlangsung dalam waktu lama juga menyebabkan berkurangnya luas tanaman tembakau dan menurunnya kualitas tanaman tembakau di Kabupaten Sleman.
Kendati demikian, hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait lahan pertanian dan lahan perkebunan yang terendam banjir.
Baca juga: Stok Vaksin Booster Covid-19 di DI Yogyakarta Tersisa 138 Dosis Jenis Pfizer
"Kemungkinan (lahan pertanian) bawang merah bisa terendam. Tetapi, belum ada laporan sampai saat ini. Kemungkinan karena banyak lahan bawang merah yang sudah dipanen (sebelum musim hujan tiba)," ucapnya, kepada Tribunjogja.com melalui pesan singkat, Kamis (13/10/2022).
Untuk mengantisipasi lahan pertanian atau perkebunan yang terendam banjir, DP3 Kabupaten Sleman telah malakukan beberapa upaya.
Upaya tersebut adalah dengan membuat saluran drainase yang lebih lebar atau dalam di beberapa lahan pertanian atau perkebunan.
Sehingga, hal itu dapat memperlancar proses mengalirnya air dari lahan pertanian atau perkebunan saat hujan berlangsung terus menerus.
"Namun, upaya penanggulangan lainnya terkait serangan OPT adalah dengan melakukan gerakan pengendalian OPT," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau, apabila saat ini beberapa petani dan pekebun masih dalam proses nyemprotan tanaman, pemberian pupuk kepada tanaman atau lainnya, perlu ditambah perekat tanaman.
Perekat tanaman itu sendiri berfungsi membantu menyebarkan, menempelkan dan meratakan larutan pupuk daun dan pestisida yang diaplikasikan kepada tanaman tersebut.
Di sisi lain, Suparmono mengimbau kepada para pembudidaya ikan untuk waspada ketika hujan deras berlangsung secara terus menerus.
Pasalnya, adanya hujan yang bekepanjangan, dapat memberikan beberapa dampak negatif terhadap sektor industri perikanan.
Baca juga: Kendaraan Pendaftar My Pertamina Didominasi BBM Pertalite, Berikut Jumlahnya
"Dengan hujan yang sangat deras, dampak terburuknya adalah tingkat keasaman (air) tinggi, sehingga dapat menurunkan kualitas air. Dan akan ada gangguan berupa suplai listrik mati, sehingga bisa berdampak pada budidaya ikan yang menggunakan kincir," paparnya.
Tidak hanya itu, kelembaban udara yang tinggi juga dapat menyebabkan pakan ikan mudah rusak kena jamur.
"Sementara ini kami belum ada laporan dari pembudidaya maupun dari penyuluh mengenai dampak cuaca ekstrem terhadap perikanan," tutupnya. (Nei)