Berita Gunungkidul Hari Ini

Stok Vaksin Covid-19 Menipis, Dinkes Gunungkidul Tunggu Kiriman Pusat

Persediaan dosis vaksin Covid-19 kini tengah menipis di tengah gencarnya gerakan vaksinasi. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun berkoordinasi

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi : vaksin booster 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Persediaan dosis vaksin Covid-19 kini tengah menipis di tengah gencarnya gerakan vaksinasi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun berkoordinasi dengan pusat terkait kondisi tersebut.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan saat ini dosis vaksin Covid-19 yang tersisa sudah tersebar ke seluruh fasilitas kesehatan (faskes).

Baca juga: Daftar Harga HP Vivo Termurah yang Sudah Support Jaringan 5G, Ada HP Vivo T1 5G, Y75 5G dan V35 5G

"Kemungkinan akan habis di akhir bulan Oktober ini," kata Dewi pada wartawan, Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, menipisnya persediaan vaksin Covid-19 mulai dirasakan sejak awal Oktober ini.

Gencarnya kegiatan vaksinasi turut membuat persediaan semakin menurun.

Dewi mengatakan pihaknya kini hanya bisa menunggu distribusi persediaan vaksin Covid-19 baru dari pusat.

Koordinasi dan komunikasi pun terus dilakukan.

"Sampai sekarang kami masih menunggu datangnya stok baru," ujarnya.

Terkait capaian vaksinasi Covid-19, Dewi mengatakan ada peningkatan signifikan khususnya pada booster. Sejauh ini, capaiannya sudah 41 persen dari total sasaran.

Kendati demikian, ia berharap masyarakat yang belum untuk segera menerima dosis vaksin.

Meski saat ini kondisinya melandai, potensi penularan masih tetap ada.

"Vaksin inilah yang membuat daya tahan tubuh lebih baik meski terpapar Covid-19," kata Dewi.

Baca juga: 5 Keuntungan Menggunakan Lampu LED di Rumah, Termasuk Hemat Listrik

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto sebelumnya sudah mengingatkan warganya untuk tetap tidak lengah.

Sebab penyebaran Covid-19 hingga kini belum berakhir.

Ia pun berharap masyarakat di seluruh tingkatan tetap menerapkan upaya pencegahan dan penanganan.

Termasuk terus mengedepankan protokol kesehatan (prokes).

"Kalau kita konsisten dalam upaya pencegahan, niscaya lonjakan kasus tidak akan terjadi lagi," ujar Heri. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved