Kerusuhan Arema FC vs Persebaya
Janji Jokowi dan Cerita Getir Atok Setelah 2 Putrinya Tewas dalam Kepungan Gas Air Mata di Pintu 13
Ia kehilangan dua putrinya dalam tragedi maut di Stadion Kanjuruhan pascalaga Arema vs Persebaya. Atok menunggu janji Presiden Jokowi untuk mengusut
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Kini menyinggung sedikit soal sepak bola pun ia tak kuasa. Rasa kecewanya seakan tak bisa terobati lagi karena tragedi yang juga menewaskan dua putrinya itu.
"Trauma, dulu saya total Aremania, setelah kejadian ini (kemudian menangis) saya lihat Arema sudah capek, kecewa, TV saya pukul kalau ada sepak bola," katanya.
Kunjungan Jokowi
Respons dan cerita getir Atok itu terungkap untuk menanggapi kunjungan Presiden Jokowi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).
Presiden Joko Widodo datang ingin melihat langsung kondisi korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Presiden disambut Wali Kota Malang Sutiaji, Plt Direktur RSSA Kota Malang dr Kohar Hari Santoso, dan tokoh lainnya. Jokowi bertemu dengan sejumlah keluarga korban yang meninggal dalam tragedi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya tersebut.
Pelayanan kesehatan untuk korban
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memastikan korban yang menjalani rawat inap mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
Jokowi juga sempat berbincang dengan korban yang dirawat dan keluarga mereka. "Saya benar-benar ingin tahu akar masalah tragedi ini, sehingga ke depan bisa mendapat solusi terbaik," kata Jokowi di RSSA, Kota Malang pada Rabu (5/10/2022).
Jokowi berpesan kepada korban dan keluarganya untuk tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali. Kemudian, dia menyampaikan, seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.
"Dan juga kita sampaikan sedikit santunan korban yang meninggal, tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah Kota Malang dan Provinsi, Bank Jatim," katanya.
Janji Jokowi
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi berjanji kepada korban dan keluarganya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Presiden telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena kita ingin usut tuntas, tidak ada yang ditutupi, yang salah juga diberi sanksi, kalau masuk pidana dipidanakan," katanya.
Presiden telah meminta Mahfud secepatnya mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
"Sudah disampaikan Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepatnya," katanya.
(*/kompas)
Artikel tayang di https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/05/di-hadapan-keluarga-korban-presiden-jokowi-janji-usut-tuntas-tragedi?page=all#page2
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Janji-Jokowi-dan-Cerita-Getir-Atok-Setelah-2-Putrinya-Tewas-dalam-Kepungan-Gas-Air-Mata-di-Pintu-13.jpg)