Berita Kulon Progo Hari Ini
Libatkan Difabel Dalam Pembangunan Desa, Pemkal Kaliagung Kukuhkan KDK Santika
Pemerintah Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo mengukuhkan kelompok difabel kalurahan (KDK) Santika sebagai wadah para penya
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo mengukuhkan kelompok difabel kalurahan (KDK) Santika sebagai wadah para penyandang disabilitas memperoleh kesetaraan hak sehingga mereka turut terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.
Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho mengatakan pengukuhan KDK Santika akan menjadikan Kaliagung menjadi kalurahan inklusi. Sehingga kelompok difabel memiliki hak yang sama dengan masyarakat normal pada umumnya.
"Orang yang mempunyai kekurangan khusus akan disetarakan dengan orang yang normal," ucapnya saat ditemui usai pengukuhan di Pasar Tiban Bukit Beteng, Sentolo, Kulon Progo, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Minim Proyek Setelah Pandemi Covid-19, Anggota Gapensi DIY Berkurang
Sugeng mencatat, ada 36 penyandang difabel di wilayahnya. Dengan adanya pengukuhan tersebut, mereka memiliki kesetaraan termasuk dalam kegiatan kemasyarakatan seperti musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), musyawarah kalurahan (muskal) dan kegiatan lainnya.
"Jadi (para difabel) bisa diikutkan untuk berpartisipasi. Masukan-masukan atau kebutuhan yang diperlukan dari kelompok difabel bisa dianggarkan di anggaran pendapatan dan belanja kalurahan (APBKal)," kata Sugeng.
Dalam kelompok tersebut, para difabel juga dilatih sesuai potensi yang dimiliki. Misalnya pembuatan makanan dan kerajinan.
Pengukuhan juga dihadiri oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata dan lainnya
Baca juga: Minat Vaksin Masyarakat DI Yogyakarta Rendah, Sebagian Dosis Vaksin Dialihkan ke Luar Daerah
Ditemui di lokasi yang sama, Wakil Ketua Pendamping KDK Santika Kaliagung, Winarno melanjutkan, kelompok memberikan fasilitasi berupa pelatihan bagi para penyandang disabilitas sesuai potensi yang dimiliki.
"Akan mengakomodir yang bisa kita majukan. Intinya agar anggota bisa mandiri, mereka punya bakat apa kita salurkan. Misalnya, kita mengadakan pelatihan dan sebagainya," ucapnya. (scp)
