Ratu Elizabeth II Meninggal
CINTA Terlarang Ini Membuat Ratu Elizabeth II Menjadi Penguasa Monarki Inggris Selama 70 Tahun
lizabeth harus menjadi Ratu Elizabeth II, mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan kepada warga dan menjaga monarki.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Dia pun turun ke bawah untuk bertanya ada apa. Pelayan kerajaan memberitahu bahwa ayahnya adalah Raja George VI.
Elizabeth pun memberi tahu sang adik, Margaret, yang saat itu masih berusia 6 tahun.
Margaret pun bertanya “apakah itu artinya kau akan jadi Ratu?”
Elizabeth menjawab “ya, suatu hari nanti,”
Dengan iba, Margaret pun mengatakan “Kasihan kau,”
Di serial kerajaan ‘The Crown’, Elizabeth sempat berada di satu meja makan yang sama dengan pakdhenya, Raja Edward VIII setelah kematian Raja George VI.
Saat itu, Elizabeth bertanya, apakah Edward enggan untuk meminta maaf karena telah menyerahkan takhta, membuat ayahnya menjadi Raja dan kini, dia adalah sang Ratu.
Edward berdalih, dia sudah meminta maaf kepada ayah dan ibu Elizabeth. Bahkan, ia siap jika diminta untuk memperlihatkan surat permohonan maaf untuk Ibu Ratu, ibunda Elizabeth.

Namun, Elizabeth mengatakan, bukan itu. Ia ingin Edward meminta maaf pada dirinya karena sesungguhnya, Elizabeth hanya ingin menjadi perempuan dan ibu biasa, bukan seorang Ratu.
Di pundaknya, Elizabeth punya beban menanggung harapan dari kerajaan Inggris, orang-orang yang ia cintai, keinginan dan keinginan serta kekecewaan rakyatnya.
Bahkan, suaminya, Pangeran Phillip, menjadi orang yang juga menanggung setengah beban negara karena telah menikahi Ratu Elizabeth II.
CINTA TERLARANG EDWARD DAN WALLIS

Alasan mengapa pada akhirnya Elizabeth menjadi Ratu, tak lain karena pakdhenya menyerahkan jabatan Raja kepada Albert, yang membuatnya jadi Raja George VI.
Raja George VI kemudian meninggal dalam tidur di usia 56 tahun, 6 Februari 1952 di Sandringham House karena kanker paru-paru.
Edward ingin menikahi Wallis Simpson, seorang teman Amerikanya yang sudah menjadi janda dua kali.