Kuliner
Mencicipi Sate Kambing Pak Kamto, Kuliner Legendaris di Jatinom Klaten Sejak Setengah Abad Lalu
Sate legendaris ini telah mewarnai khazanah kuliner di Kabupaten Klaten sejak setengah abad yang lalu atau sekitar tahun 1970.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
Bahkan dalam sehari, dirinya hanya bisa menjual sate kambing sebanyak 2 hingga 3 kilogram.
Namun, perlahan tapi pasti, sate kambing racikan Pak Kamto mulai diterima masyarakat.
Ia bahkan berinovasi tak hanya khusus menyediakan sate kambing, tapi juga ada tongseng, tengleng dan ayam bakar.
Saat ini, per hari sate kambing Pak Kamto membutuhkan 5 ekor kambing untuk dibuat menjadi sate.
Bahkan pada hari-hari tertentu seperti momen saparan, lebaran dan hari-hari besar lainnya 15 ekor kambing per hari bisa ludes dibikin jadi sate olehnya.
Baca juga: Wisata Kuliner Jogja: 4 Sate Ayam Enak, Cocok untuk Menu Makan Malam
Pembelinya bukan hanya warga dari wilayah Jatinom, namun ada juga pejabat pemerintah dan perwira tinggi TNI-Polri yang dari luar provinsi.
"Kalau usaha itu yang penting jujur, bersih, rasa masakannya dijaga dan kita ramah melayani," imbuhnya.
Menurut Pak Kamto, setelah 50 tahun lebih berkecimpung menjual sate, banyak juga karyawan yang berhenti dan memilih untuk menjual sate sendiri.
Dirinya tak pernah mempersoalkan itu dan malah mendukungnya karena rezeki setiap orang sudah ada yang mengatur.
"Yang jual sendiri sudah banyak mantan karyawan saya, sudah beli mobil dan rumah juga mereka, bagi saya itu bukan pesaing, kalau rezeki kan dari Allah," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )