Update Berita Gunung Merapi
Terdengar Satu Kali Suara Guguran dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan
Menurut pantauan BPPTKG, terjadi satu guguran lava, Selasa (13/09/2022) ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.500 meter.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, dengan intensitas suara lemah.
Menurut pantauan BPPTKG, terjadi satu guguran lava, Selasa (13/09/2022) ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.500 meter.
Selama pengamatan BPPTKG mulai 00.00 - 06.00, terjadi 23 guguran, amplitudo : 3-19 mm, dan durasi : 33.5-129.8 detik.
Terjadi empat kali embusan, amplitudo : 3 mm, Durasi : 18-25 detik. Hybrid/Fase Banyak tercatat ada 15 dengan amplitudo : 3-10 mm, S-P : 0.4-0.8 detik, Durasi : 5.9-9.2 detik.
Vulkanik dangkal terjadi 4 kali, amplitudo : 25-75 mm, durasi : 8.2-14.4 detik. Vulkanik dalam sebanyak 11 kali, amplitudo : 4-8 mm, S-P : 0.7-0.9 detik, durasi : 8.3-11.6 detik.
Secara visual gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah.
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 15-18 °C, kelembaban udara 58-92 persen, dan tekanan udara 627.75-688.5 mmHg.
Saat ini Merapi masih berstatus Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.