Update Berita Gunung Merapi
Update Aktivitas Gunung Merapi 26 Agustus-1 September 2022, Keluarkan 13 Kali Guguran Lava Pijar
BPPTKG melaporkan adanya guguran lava Gunung Merapi sebanyak 13 kali ke arah barat daya pada kurun tanggal 26 Agustus-1 September 2022.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mengeluarkan laporan mingguan aktivitas Gunung Merapi 26 Agustus-1 September 2022.
Dalam laporan tersebut, teramati ada guguran lava sebanyak 13 kali ke arah barat daya.
“Dominan masih ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 km,” kata Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso, Sabtu (3/9/2022).
Dia menjelaskan, pada kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, volume kubah terhitung sebesar 1.624.000 m3.
Baca juga: Update Gunung Merapi 2 September 2022, Aktivitas Landai Pagi Ini, Tidak Ada Guguran Lava Pijar
Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.
“Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Intensitas kegempaan dominan berupa gempa VTA yang mengindikasikan adanya aktivitas magmatik di kedalaman > 1,5 km dari puncak,” jelasnya.
Lanjut Agus, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.
“Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tercatat sebesar 0.5 mm/jam selama maksimal 35 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 28 dan 31 Agustus 2022,” katanya.
Meski hujan, tapi dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi .
Dia menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat Siaga.
Baca juga: Update Gunung Merapi 1 September 2022: Tercatat 16 Kali Gempa Guguran
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi ,” tegasnya. ( Tribunjogja.com )