Berita Kota Yogya Hari Ini
Dunia Usaha Yogyakarta Dorong Pembukaan Rute Penerbangan YIA-Perth
Yogyakarta International Airport (YIA) beberapa waktu lalu sudah mengapungkan wacana untuk menambah rute penerbangan internasional. Penambahan terseb
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yogyakarta International Airport (YIA) beberapa waktu lalu sudah mengapungkan wacana untuk menambah rute penerbangan internasional.
Penambahan tersebut, mengarah ke beberapa negara tujuan, seperti Singapura, Malaysia dan Turki di perbatasan Eropa.
Terang saja, wacana itu mendapat respons baik dari dunia usaha di Yogyakarta. Akan tetapi, mereka mendorong agar YIA juga menambah rute menuju Perth, Australia.
Baca juga: Astra Motor Yogyakarta Kampanyekan #Cari_Aman Untuk Tekan Kecelakaan
Hal itu dirasa perlu dilakukan, untuk merealisasikan pemulihan ekonomi berbasis trade tourism and investment (TTI).
Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DIY, Arif Effendi, mengatakan, Perth, serta negara bagian Western merupakan wilayah Australia yang terdekat dengan YIA. Jarak tempuhnya melalui jalur udara pun hanya sekitar tiga jam saja.
"Ini peluang bagi YIA, untuk jadi transit penerbangan dari Malaysia dan Singapura ke Perth, atau sebaliknya, karena adanya direct flight dari YIA ke Malaysia dan Singapura. Potensinya jelas besar," ungkapnya, Rabu (31/8/22).
Terlebih, Arif menyebut, fasilitas airport lengkap yang dimiliki YIA diyakini sangat mumpuni, untuk menunjang penerbangan langsung ke Perth. Menurutnya, fasilitas ini sudah memadahi untuk melayani gelombang penumpang dari mancanegara, serta kargo UMKM, atau industri.
"Semangat dan usulan rute YIA-Perth bakal kami titipkan kepada Ketua KADIN, Presiden IABC, KBRI Canberra, dan Menhub, karena dampaknya jelas bagus," cetusnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan, jalur YIA-Perth sangat potensial bagi sektor pariwisata. Pasalnya, ia menyebut, turis asing kini mulai jenuh dengan Bali.
"Makanya, saya bilang jalur YIA-Perth itu sebagai peluang, karena sekarang wisatawan asing jenuh di Bali. Terbukti, sesuai laporan dari teman-teman PHRI di Bali, stay-nya sekarang lebih tinggi Yogya dibanding Bali," urainya.
Baca juga: Soal Tol Yogya-Solo penghubung ke YIA, Kepala DPTR Kulon Progo: Masih Menunggu Rentek dan DPT
Deddy memaparkan, selepas Covid-19 melandai, wisman yang berasal dari berbagai penjuru mulai menyambangi Yogyakarta lagi.
Namun, ia tidak memampik, angkanya memang belum sebanding dengan sebelum pandemi. Sehingga, katanya, dibutuhkan strategi pengungkit.
"Banyak wisatawan yang berkunjung ke sini. Tetapi, dari Australia belum maksimal. Sekarang masih dominan dari Eropa dan Jepang. Nah, jalur YIA-Perth itu, jelas potensi, karena jaraknya yang relatif lebih dekat, sehingga bisa berkontribusi pada okupansi hotel resto," cetusnya.
"Sekarang okupansi wisman baru 15-25 persen. Sebelum pandemi bisa 30-50 persen. Jadi, alangkah baiknya, kami dorong penerbangan langsung YIA-Perth, ya, sehingga Yogyakarta makin disinggahi," imbuh Deddy. (Aka)