Suporter PSS Sleman Meninggal
Suporter PSS Sleman Meninggal Dunia, Bupati Kustini: Kami Serahkan pada Polisi, Usut Tuntas!
Kustini Sri Purnomo pun mengaku prihatin karena kasus kematian suporter bola terulang lagi di wilayah Sleman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Namun demikian, atas insiden ini, pihaknya akan berupaya memberi masukan karena kasus kematian suporter bola ini terjadi lagi kedua kalinya di Sleman.
"Dengan kejadian ini menjadi masukan khusus untuk Sleman. Karena ini kedua kalinya. Mudah-mudahan ada sebuah kebijakan khusus dari PSSI pusat agar pertandingan tidak terlalu malam. Karena risikonya. Tapi perlu kita ketahui, risiko ini bukan di stadion, tapi sebelum pertandingan dan pascapertandingan. Jadi untuk mengubah jadwal ini keputusan PSSI pusat," kata dia.
Tak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa
Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba, mengutuk tindakan kekerasan yang menyebabkan Aditya Eka Putranda meninggal dunia setelah menyaksikan pertandingan antara PSS Sleman vs Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Sabtu (27/08/2022) malam.
JPW berharap para pelaku bisa dihukum setimpal dan kejadian memalukan serta mengecewakan ini tidak terulang kembali.
Sebab, meninggalnya Aditya Eka Putranda yang merupakan salah satu suporter PSS Sleman, menambah daftar deretan panjang suporter sepakbola di tanah air yang meninggal dunia.
"Semoga jangan ada lagi korban setelah Aditya Eka Purtanda. Lebih baik tidak ada liga sepakbola bila harus mengorbankan nyawa manusia, korban terus berjatuhan. Karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia," kata Kamba.
"Seluruhnya harus dievaluasi secara tuntas termasuk penyelenggara karena pertandingan yang digelar malam hari, sangat riskan terhadinya tindak kriminal termasuk kekerasan berupa penganiayaan dijalanan," imbuh dia.(*)