Peringatan Satu Dasawarsa Keistimewaan DIY, 10 Tumpeng Dilarung di Laut Baron
Peringatan satu dasawarsa keistimewaan DIY dilaksanakan dengan melarung 10 tumpeng ke tengah laut di Pantai Baron
Prosesi melarung tumpeng ini diiringi dengan drumband siswa-siswi SMK.
Turut hadir dalam acara tersebut Paniradya Pati Aris Eko Nugroho, KPH Yudanegara, Kepala Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Imam Pratanadi, Kasatpol PP Gunungkidul, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Kapolsek Tanjungsari, perwakilan OPD di DIY, nelayan serta perwakilan masyarakat.
Upacara di Laut bisa menjadi sarana untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal yang sejalan dengan Visi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yaitu 'Menyongsong Abad Samudera untuk Mencapai Kemuliaan Martabat Masyarakat Yogyakarta'.
“Laut atau samudra yang ada di pantai Selatan atau pesisir Kidul memiliki potensi ekonomi dari sektor perikanan maupun pariwisata. Juga memiliki kekayaan laut yang melimpah yang bisa menyokong cita-cita kebangsaan, laut bisa menjadi sumber penghidupan dan penghasilan yang bisa mensejahterakan masyarakat,” jelas Noviar.
KPH Yudanegara sebagai perwakilan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyampaikan apresiasinya kepada Satpol PP DIY, Satlinmas Rescue Istimewa, Paniradya Kaistimewan yang telah menggagas agenda upacara di laut ini. Sebagai bentuk dari nguri-nguri budaya yang sudah memang seharusnya dipertahankan.
Masyarakat pesisir diharapkan bisa menjadikan pantai dan laut sebagai sumber penghidupan, namun dengan tetap menjaga kelestarian dan keberadaan tanah Sultan Ground sesuai dengan peraturan yang ada.
"Bapak Gubernur secara khusus juga menyampaikan pesan hendaknya pantai atau laut Selatan di wilayah DIY adalah milik umum yang bisa dinikmati oleh semua orang. Sehingga jangan sampai terjadi ada wilayah-wilayah di pesisir yang dijadikan milik pribadi atau privat,” terang Kanjeng Yuda. (hms/ord)