Pemanfaatan FABA Sebagai Ekonomi Sirkuler, Solusi Alternatif untuk Bertahan di Masa Krisis

Pemanfaatan FIBA bisa menjadi solusi alternatif bagi masyarakat, khususnya dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkuler dan green economy.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Pemanfaatan pupuk FABA untuk tanaman pangan dan bioenergi pada rangkaian kegiatan Sosialisasi/FGD Pemanfaatan FABA dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkuler dan Green Economy Berbasis Keterlibatan Masyarakat di Berbah, Sleman, Jumat (26/8/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM - Upaya pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai ekonomi sirkuler menjadi contoh kreativitas masyarakat saat krisis agar bisa bertahan.

Hal itupun bisa menjadi solusi alternatif bagi masyarakat, khususnya dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkuler dan green economy.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sarwono Kusumaatmadja.

Kegiatan Sosialisasi/FGD Pemanfaatan FABA dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkuler dan Green Economy Berbasis Keterlibatan Masyarakat digelar PLN bersama PJB dan EMI di lahan yang sudah terbengkalai selama 10 tahun, di Berbah, Sleman, Jumat (26/8/2022) lalu.

Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof Dr Ir Reni Mayerni MP, Pangkogabwilhan II Marsekal Madya Imran Baidirus, Taprof Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI AM Putut Prabantoro, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Dr. Abdul Moein, M.Si., Ketua Umum Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman, Pengusaha Batubara Lina SE, Widyaiswara PT KAI Dr. Chris Kuntadi, Ketua Task Force FABA PLN Daryanto Ariadi, Direktur Operasi EMI Antonius Aris, Manager Niaga PT PJB Ariya Jati Pamungkas, Manager LK3 PT. PJB Services Dimas Erlangga, VP Business Development PT PGN Solution Boyke; dan sebagai pemateri adalah VP Lingkungan PLN Ajrun Karim dan Ketua Dukuh Kalipentung Sleman Mujiharjo.

Pernyataan Sarwono tersebut didukung oleh Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof Dr Ir Reni Mayerni MP dan Pangkogabwilhan II, Marsekal Madya Imran Baidirus.

Untuk diketahui, pada 26 Oktober 2021 telah ditandatangani MoU antara PLN dengan TNI tentang Pemanfaatan FABA dan Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Sarwono menjelaskan ekonomi sirkuler adalah kegiatan ekonomi berkelanjutan.

Jika dalam ekonomi linier proses produksi hanya untuk menciptakan produk satu saja dan sisanya adalah limbah.

“Maka ekonomi sirkuler adalah kegiatan berlangsung melingkar dimana ketika satu produk tercipta dan menghasilkan limbah, maka limbah itu dimanfaatkan kembali untuk menciptakan produk lain. Dengan demikian kemajuan perusahaan dan jumlah lapangan kerja baru yang luar biasa akan tercipta," tutur Sarwono.

Sedangkan green economy, papar Sarwono, adalah kegiatan yang berbasis alam.

Terkait perubahan iklim saat ini ada upaya bagaimana Negara mengurangi emisi karbon, dimana yang paling optimal adalah mengembalikan sifat alami tanah dan penanaman pohon.

Terakhir Sarwono mengatakan optimis Indonesia bakal keluar sebagai pemenang.

“Karena kita masyarakat Indonesia adalah orang kreatif ketika dalam situasi kepepet,” pungkasnya.

Agar pemanfaatan FABA dilakukan masyarakat secara lebih luas dan massif, Prof Reni menyampaikan perlu segera menggelar seminar nasional untuk mendorong ekonomi sirkuler dalam menunjang ekonomi hijau dan ketahanan pangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved