Perang Rusia Ukraina
Serbia Nyatakan Tak Ikuti Histeria Eropa yang Menghukum Rusia
Mendagri Serbia Aleksander Vulin berkunjung ke Moskow Rusia, bertemu Menlu Sergey Lavrov. Serbia tidak ikut negara Eropa yang menghukum Rusia.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksander Vulin menegaskan Serbia tidak mengikuti histeria negara-negara Eropa yang menghukum Rusia.
Penegasan disampaikan Vulin saat bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, Senin (22/8/2022). Ini kunjungan langka seorang pejabat negara dari Eropa.
Beograd secara tegas menolak bergabung ke keputusan negara-negara Eropa yang menjatuhkan serangkaian sanksi ke Rusia atas perangnya di Ukraina.
Baca juga: PM Hongaria Victor Urban Percaya Barat Takkan Mampu Menangkan Ukraina
Baca juga: Washington Beri Lampu Hijau Ukraina Serang Target di Krimea
Baca juga: Ukraina Takkan Mampu Serang Balik, Rusia Akan Segera Rebut Odessa
Aleksander Vulin dikenal sikapnya pro-Rusia dan anti-Barat. “Serbia adalah satu-satunya negara di Eropa yang tidak memberlakukan sanksi dan bukan bagian dari anti -histeria Rusia,” kata Vulin.
Serbia, yang secara resmi mencari keanggotaan Uni Eropa, selama bertahun-tahun telah menjauh dari jalur Uni Eropa dan menuju sekutu tradisional Slavia Rusia, serta China.
Vulin dianggap sebagai "pria Moskow" dalam pemerintahan Serbia. Dia telah menganjurkan penciptaan "Dunia Serbia" yang akan menyatukan semua orang Serbia di Balkan di bawah satu bendera, yang dipimpin Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Vulin mengatakan Serbia harus meninggalkan tujuan keanggotaan UE dan sebaliknya beralih ke Moskow.
Ia sering mengecam tetangga Serbia dan para pemimpin mereka, menyebut mereka menggunakan nama-nama yang menghina.
Tahun lalu, Vulin telah membentuk kelompok kerja dengan Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Kremlin, untuk melawan revolusi warna.
Ini serangkaian protes massa yang terkadang menyebabkan penggulingan rezim di bekas Uni Soviet, bekas Yugoslavia, Timur Tengah dan Asia.
Media Serbia melaporkan pada pertemuan mereka di Moskow akhir tahun lalu, Vulin menyerahkan hasil penyadapan ke Patrushev dari pertemuan Beograd yang diadakan anggota oposisi Rusia.
Sulit bagi kelompok oposisi untuk mengatur pertemuan di Rusia, jadi mereka memilih Beograd karena mereka tidak memerlukan visa untuk masuk ke Serbia.
Tak lama kemudian, beberapa dari mereka yang menghadiri pertemuan di Beograd ditangkap di Rusia.
Vulin dengan tidak meyakinkan membantah dia menyerahkan hasil sadapan it uke pihak keamanan Rusia.
Pejabat oposisi Serbia mempertanyakan tujuan kunjungan Vulin ke Moskow karena pemerintah Serbia yang baru akan segera dibentuk – yang telah lama ditunggu setelah pemilihan umum April.